z-logo
open-access-imgOpen Access
Masjid sebagai Pelestari Tradisi
Author(s) -
Ramdan Hidayat
Publication year - 2011
Publication title -
analisa
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2443-3853
pISSN - 1410-4350
DOI - 10.18784/analisa.v18i2.135
Subject(s) - sociology
Masjid  memiliki peran strategis dalam perkembangan kebudayaan Islam di  Jawa.  Secara historis, masjid-masjid yang didirikan oleh keraton tidak hanya berfungsi secara religi, tetapi juga ada kepentingan politik keraton untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang diinginkan. Penelitian  ini ingin mengetahui sejauhmana masjid keraton itu memiliki fungsi historis  sebagai pelestari  tradisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah dengan metode deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini Masjid Taqwa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Hasil penelitian  menunjukkan,  bahwa  Masjid Taqwa Wonokromo berdasarkan inskripsi  yang ditemukan, diperkirakan telah berusia sekitar dua abad. Salah  satu tradisi yang masih dipertahankan di masjid ini yaitu tradisi kirab lemper  pada hari Rabu terakhir bulan Sapar dalam penanggalan  Islam. Tradisi  ini disebut Rebo Pungkasan atau Rebo Wekasan. Tujuannya  adalah untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan mengenang pertemuan Sultan Hamengku Buwana I dengan Kyai Fakih Usman, tokoh yang  penting dalam masuknya Islam di Wonokromo  dan berjasa menyembuhkan wabah penyakit. Masyarakat  berharap agar  melalui tradisi Rebo Wekasan  akan berkah dari raja Yogyakarta.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here