z-logo
open-access-imgOpen Access
RELASI DAYAK-BANJAR DALAM TUTUR MASYARAKAT DAYAK MERATUS
Author(s) -
Ahmad Rafiq
Publication year - 2015
Publication title -
al-banjari
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2527-6778
pISSN - 1412-9507
DOI - 10.18592/al-banjari.v12i1.451
Subject(s) - islam , art , humanities , theology , philosophy
Etnis Dayak dan Banjar pada awalnya berasal dari rumpun etnik yang sama. Namun kemudian diidentifikasi secara berbeda tidak hanya melalui etnisitas, tetapi juga agama mereka. Dayak identik dengan Kaharingan sebagai agama asli mereka, sementara Banjar identik dengan Islam sebagai agama yang baru mulai dianut sejak didirikannya Kesultanan Islam Banjar oleh Pangeran Samudera. Semenjak itu, perbedaan identitas ini direspon oleh orang Dayak melalui mitos atau folklore. Mitos-mitos ini, berdasarkan riset lapangan yang telah dilakukan oleh penulis artikel ini, dipahami sebagai seperangkat simbol yang mengungkapkan tipologi relasi orang Dayak dengan Banjar. Paling tidak, ada empat tipologi relasi yang terungkap di sini, yakni: relasi geneologis, analogis, kooperatif, dan historis. Berbagai tipologi relasi inilah juga yang akhirnya menjadi dasar munculnya bentuk-bentuk sinkritisisme budaya di antara keduanya, Dayak-Banjar.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here