
TRADISI BAHILAH PADA MASYARAKAT BANJAR PAHULUAN
Author(s) -
Muhammad Zainal Abidin
Publication year - 2015
Publication title -
al-banjari
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2527-6778
pISSN - 1412-9507
DOI - 10.18592/al-banjari.v11i1.415
Subject(s) - humanities , art , theology , philosophy
Tulisan ini bermaksud mengekplorasi suatu tradisi yang biasa dilakukan dalam masyarakat Banjar Pahuluan dalam upacara kematian, yakni bahilah. Tradisi ini tetap lestari sebagai bagian ritual yang dilakukan pada masyarakat di sana. Fenomena ini unik mengingat bahilah dari sudut pandang mazhab syafiie yang notabene mazhab utama yang diikuti oleh masyarakat di sana adalah sesuatu yang diharamkan. Namun, dengan alasan mazhab Hanafi membolehkan, maka praktek ini kemudian dilestarikan. Fenomena perpindahan mazhab inilah yang kemudian menjadi isu menarik untuk dikupas. Karena ternyata dalam keberagamaan masyarakat Banjar, khususnya di pahuluan relatif ada fleksibilitas ketika berhdapan dengan sesuatu yang mendasar dalam kebudayaan Banjar, yakni penghormatan dan kebaktian terhadap leluhur. Inilah sejatinya ajaran dasar keyakinan lokal yang tetap ada, meski kemudian datang agama-agama luar seperti Hindu, Budha, Kristen, dan Islam.