
PENGUATAN KADER REHABILITASI BERBASIS MASYARAKAT GUNA MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG INKLUSI
Author(s) -
Arni Surwanti,
Warih Andan Puspitosari
Publication year - 2021
Publication title -
prosiding seminar nasional program pengabdian masyarakat
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2775-376X
pISSN - 2775-3786
DOI - 10.18196/ppm.32.199
Subject(s) - psychology , referral , humanities , nursing , medicine , art
Partisipasi aktif keluarga dan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat yang inklusi sangat diperlukan ketika konsep layanan melalui panti menjadikan penyandang disabilitas harus terpisah dengan keluarga dan lingkungannya. Kelompok Berbasis Masyarakat/RBM yang dimiliki desa masih belum optimal dalam memberikan layanan pada penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas di Desa Panggungharjo masih menghadapi persoalan yang berkenaan dengan kesejahteraan karena kesulitan mendapatkan pekerjaan. Produktivitas tenaga kerja penyandang disabilitas masih rendah karena belum mendapatkan kesempatan pelatihan kerja. Program Kemitraan Masyarakat diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan beberapa hal. Pertama, melakukan peningkatan kualitas kader kelompok rehabilitasi berbasis masyarakat, terutama menekankan cara melakukan pendataan, referral, dan advokasi. Kedua, pendampingan pada Kelompok Rehabilitasi Berbasis Masyarakat serta penyusunan program dan kegiatan kelompok rehabilitasi berbasis masyarakat yang menjamin adanya layanan yang dapat diakses oleh penyandang disabilitas. Ketiga, peningkatan kapasitas penyandang disabilitas melalui pemberian pelatihan motivasi, pelatihan keterampilan shibori, dan manajemen kewirausahaan pada penyandang disabilitas. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa kader kelompok rehabilitasi berbasis masyarakat telah mampu melakukan pendataan, referral, advokasi, serta peningkatan ketrampilan penyandang bagi penyandang disabilitas melalui pelatihan sibori. Implikasi dari kegiatan ini adalah bahwa penanganan penyandang disabilitas tidak perlu menekankan pada peran panti, tetapi penanganan di masyarakat dapat menjadi pilihan dalam penanganan penyandang disabilitas.