Open Access
Penilaian Kerentanan Bangunan Terhadap Gempa Bumi pada Gedung Perkuliahan Berlantai Tinggi di Yogyakarta
Author(s) -
Muhammad Heri Zulfiar,
Muhammad Irhab Indrastata Zai
Publication year - 2021
Publication title -
bulletin of civil engineering
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2797-1104
pISSN - 2775-6351
DOI - 10.18196/bce.v1i2.11075
Subject(s) - physics , humanities , art
Yogyakarta termasuk daerah yang memiliki tingkat resiko gempa yang tinggi, sehingga dapat mengakibatkan bangunan-bangunan yang didirikan di Yogyakarta memiliki potensi terhadap kerusakan. Gempa bumi yang terjadi pada tanggal 27 Mei 2006 masih meninggalkan trauma bagi masyarakat Yogyakarta, dimana menurut BNPB (2012) gempa di Yogyakarta menimbulkan korban jiwa sebanyak 4.674, dan sebanyak 19.897 dinyatakan cedera berat. Sebagian besar korban diakibatkan karena tertimpa bangunan, serta material rumah. Gempa di yogyakarta menimbulkan kerusakan yang berat pada bangunan sebanyak 96.790, sebanyak 117.075 alami kerusakan yang sedang, serta sebanyak 156. 971 bangunan alami kerusakan yang ringan. Pendirian bangunan-bangunan baru di wilayah Yogyakarta khususnya diharapkan dapat menerapkan prinsip bangunan tahan gempa pada tahapan-tahapan pembangunan agar tingkat kerentanan terhadap gempa tidak besar, salah satunya adalah proyek pembangunan gedung Research and Innovation Center of Dasron Hamid yang sedang dalam tahap pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerentanan bangunan RIC terhadap gempa menggunakan RVS (Rapid Visual Screening) berdasarkan FEMA P-154 2015. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan observasi secara langsung di lokasi pembangunan dengan mengisi formulir FEMA P-154, bangunan yang ditinjau terdiri 8 lantai yang dilengkapi 1 lantai dasar. Formulir yang digunakan adalah tipe high seismicity yang berarti tingkat seismitas di lokasi penelitian memiliki persebaran gempa yang tinggi. Dari hasil penelitian didapatkan nilai S sebesar 2,3 dengan persentase kerentanan bangunan untuk roboh adalah 0,5%, sehingga aman terhadap gempa. Hal ini dikarenakan bangunan ini didirikan setelah adanya acuan atau code meskipun memiliki ketidakberaturan seperti vertical irregularity, dan, plan irregularity.