MBTI SEBAGAI TOLAK UKUR PENERIMAAN KARYAWAN

Along with the increasing supply of labor, the competition for jobs is also  increasingly difficult, companies are also increasingly selective in recruiting  new employees to fit the expected criteria through various selection methods,  one of which is common and has long been used by various leading companies  is Myers - Briggs Type Indicator (MBTI), but the question arises whether the  use of MBTI as a benchmark for employee acceptance is still relevant and  effective to use? The purpose of this study was to prove the relevance of the  use of the MBTI test in employee recruitment, the research was conducted  using the literature review method or literature study. it can be concluded that  it is still relevant to be used in the final recruitment stage, but not as a  determinant of whether a candidate is accepted or not, but only for the  process of placing colleagues in order to facilitate the process of mutual  understanding for performance effectiveness. Keywords: MBTI, job acceptance, recruitment, profession, job application,  selection test. Abstrak Seiring dengan bertambahnya penawaran tenaga kerja, persaingan untuk  mendapatkan kerja juga semakin sulit, perusahaan juga semakin selektif dalam  merekrut karyawan baru agar sesuai dengan kriteria yang diharapkan melalui  berbagai metode seleksi, salah satu yang umum dan sudah lama digunakan  oleh berbagai perusahaan terkemuka adalah Myers - Briggs Type Indicator  (MBTI), namun timbul pertanyaan apakah penggunaan MBTI sebagai tolak  ukur penerimaan karyawan masih relevan dan efektif untuk digunakan?  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan relevansi dari  penggunaan tes MBTI dalam perekrutan karyawan, penelitian dilakukan  dengan menggunakan metode literature review atau studi kepustakaan, dari  hasil penelitian didapatkan bahwa tes MBTI kurang terbukti reabilitas dan  validitasnya, namun tetap memiliki manfaat dalam proses rekrutmen, dengan  demikian dapat disimpulkan bahwa masih relevan untuk digunakan dalam  tahap rekrutmen akhir, namun bukan sebagai penentu diterima atau tidaknya  seorang kandidat, melainkan hanya untuk proses penempatan rekan kerja agar  memudahkan proses saling memahami untuk efektivitas kinerja Kata kunci: MBTI, penerimaan kerja, perekrutan, profesi, lamaran pekerjaan,  tes seleksi