
Perancangan Animasi 2D sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan dan Wawasan Remaja tentang Pembuatan Jamu Kunyit Asam dan Manfaatnya
Author(s) -
Sisca Kumara Dayu,
Mitra Istiar Wardhana,
Arif Sutrisno
Publication year - 2021
Publication title -
journal of language, literature, and arts
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2797-4480
pISSN - 2797-0736
DOI - 10.17977/um064v1i92021p1245-1262
Subject(s) - tonic (physiology) , art , traditional medicine , humanities , psychology , medicine , neuroscience
Traditional turmeric and tamarind tonic is a traditional drink that is one of Indonesia’s cultural heritages. This drink is increasingly seen being replaced by modern drinks that are widely sold in shopping centers. It is proven by the decreasing consumption of traditional herbal medicine in the upper economic community, this will affect the existence of traditional herbal medicine. For this reason, traditional turmeric and tamarind tonic needs to be reintroduced to the public, especially to teenagers, so that this drink can be popular again alongside modern drinks. The media that is used to introduce the traditional turmeric and tamarind tonic for adolescents is in the form of 2d animation. The media was chosen because it is very popular and favored by adolescents. This study uses a descriptive method with a design consisting of pre-production, production, and post-production stages. 2d animation entitled Mother’s Kitchen as the main media, with supporting media in the form of an animated trailer. From the survey data, it was found that 53% of respondents' understanding of animation was very good and 56% thought that the story was very interesting. Based on the data obtained, the 2d animation mother’s kitchen can be used as an effort to increase the knowledge and insight of adolescents about the manufacture of traditional turmeric and tamarind tonic and its benefits.Keywords: 2D animation, traditional turmeric and tamarind tonic, adolescentAbstrak: Jamu kunyit asam merupakan minuman tradisional yang menjadi salah salah satu warisan budaya Indonesia. Minuman ini semakin jarang terlihat tergantikan oleh minuman-minuman modern yang banyak dijual di pusat-pusat perbelanjaan. Terbukti dengan konsumsi jamu tradisional pada masyarakat ekonomi atas yang mulai berkurang, hal ini akan mempengaruhi keberadaan jamu tradisional. Untuk itu jamu kunyit asam perlu dikenalkan kembali kepada masyarakat, khususnya remaja agar minuman ini bisa kembali populer bersanding dengan minuman modern. Media yang digunakan dalam pengenalan jamu kunyit asam bagi remaja berupa animasi 2 dimensi, media tersebut dipilih karena sangat populer dan digemari oleh para remaja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan perancangan terdiri dari tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Animasi 2 dimensi berjudul “Mother’s Kitchen” sebagai media utama, dengan media pendukung berupa trailer animasi. Dari data survei menghasilkan pemahaman responden tentang animasi 53% sangat baik dan 56% berpendapat cerita sangat menarik. Berdasarkan data yang diperoleh, animasi 2 dimensi “Mother’s Kitchen” dapat digunakan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan wawasan remaja tentang pembuatan jamu kunyit asam dan manfaatnya..Kata kunci: animasi 2D, jamu kunyit asam, remaja