Open Access
Tokoh agama dalam penyebaran hoax di whatsapp group (ditinjau dengan teori dominasi Max Weber)
Author(s) -
Atma Mubarok,
Ahmad Arif Widianto
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal integrasi dan harmoni inovatif ilmu-ilmu sosial
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2797-0132
DOI - 10.17977/um063v1i2p204-213
Subject(s) - humanities , hoax , sociology , art , medicine , pathology , alternative medicine
Saat ini, media sosial semakin masif penggunaanya di dunia atau bahkan di Indonesia. Sayangnya, peningkatan penggunaan internet dan media sosial juga diiringi dengan kenaikan penyebaran hoax di media sosial. Salah satu media sosial yang paling sering dijadikan penyebaran informasi hoax adalah WhatsApp group. Sehingga setiap pengguna dapat langsung mengirimkan pesan yang diterima tanpa melakukan crosschek terlebih dahulu. Lebih parah, tokoh agama ikut menjadi penyumbang kenaikan angka penyebaran informasi hoax. Seorang tokoh agama layaknya pemimpin bagi umatnya, sehingga apapun yang dilakukan oleh pemimpinnya, sedikit banyak akan mempengaruhi masyarakat yang ada. Dalam masyarakat desa, seorang tokoh agama dianggap suci dan sangat dihormati termasuk semua anggota keluarganya. Max Weber menjelaskan beberapa konsep mengenai kepemimpinan yang diuraikan dalam teori dominasi. Diantaranya adalah kepemimpinan tradisional dan karismatik yang kerap dijumpai di masyarakat pedesaan. Tanggung jawab untuk menjadi contoh dan panutan bagi sekitar mereka, menuntut mereka untuk selalu berusaha berperilaku sesusai norma. Sayangnya, hal itu belum bisa diimbangi dengan kemampuan mencerna informasi dari media sosial.