
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah pada Jarak Tanam dan Intensitas Penyiangan Gulma yang Berbeda
Author(s) -
Dewi Patimah,
Trisda Kurniawan,
Elly Kesumawati
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal ilmiah mahasiswa pertanian
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2615-2878
pISSN - 2614-6053
DOI - 10.17969/jimfp.v5i4.16670
Subject(s) - horticulture , mathematics , biology
Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jarak tanam dan intensitas penyiangan gulma terbaik serta interaksi antara keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Gayo Lues, dari bulan Oktober 2019 hingga Januari 2020. Unit-unit penelitian disusun berdasarkan prinsip Rancangan Acak Kelompok Lengkap pola faktorial 3x4 dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti adalah jarak tanam yang terdiri atas 40 cm x 10 cm, 40 cm x 15 cm dan 40 cm x 20 cm, dan intensitas penyiangan gulma yang terdiri atas tidak disiangi, dan disiangi 1, 2 dan 3 minggu sekali. Terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan-perlakuan yang diteliti terhadap hasil tanaman kacang tanah. Kombinasi yang menghasilkan polong per plot netto kacang tanah terberat adalah jarak tanam 40 cm x 10 cm dan penyiangan gulma 2 minggu sekali. Kata kunci: Arachis hypogaea, jarak tanam, intensitas penyiangan gulma. Abstract. The objectives of this research are to determine the best plant spacing and weeding intensity and interaction between them on growth and yield of peanut. The research was conducted at Gayo Lues Regency, from October 2019 to January 2020. Units of research were arranged according to Factorial Completely Randomized Block Design 3x4 with 3 replicates. Factors being examined were plant spacing which were consist of 40 cm x 10 cm, 40 cm x 15 cm and 40 cm x 20 cm, and weeding intensity which were consist of no weeding, and once per 1, 2 and 3 week(s). There was s significant interaction between treatments being tested to yield of peanut. Plant spacing of 40 cm x 10 cm and weeding once per 2 weeks is the best combination to produce the heaviest pods per plot netto.