z-logo
open-access-imgOpen Access
PANAS PELA OF EDUCATION: CULTURE-BASED COMMUNICATION MEDIA AS DESEGREGATION AFTER AMBON CONFLICT
Author(s) -
Anju Nofarof Hasudungan
Publication year - 2021
Publication title -
diakom
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2623-1212
DOI - 10.17933/diakom.v4i1.89
Subject(s) - humanities , sociology , desegregation , art , political science , law
Keberhasilan kearifan lokal Pela Gandong sebagai media resolusi konflik berlanjut menjadi media komunikasi berbasis budaya sebagai desegregasi. Hal tersebut terjadi dikarenakan resolusi konflik Ambon masih menyisakan segregasi atau pemisahan wilayah berdasarkan agama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya desegregasi di bidang pendidikan antara SMPN 9 Kota Ambon dengan jumlah siswa 1431 jiwa dan 99 % beragama Kristen/Katolik dan SMPN 4 Salahutu Liang Kabupaten Maluku Tengah dengan jumlah siswa 414 dan 100 % beragama Islam. Penelitian ini dilakukan pada Januari 2018 dan November 2019 dengan mengunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus jamak. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, analisis dokumen dan studi pustaka. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa siswa dari kedua sekolah yang berbeda agama dapat berkomunikasi dan berinteraksi sosial melalui Panas Pela Pendidikan. Tanpa adanya segregasi, siswa kedua sekolah dapat menampilkan atraksi budaya seperti tarian, lagu dan puisi. Selain itu, secara bersama-sama mengadakan; kegiatan pramuka, camping, Natal, halalbilhalal, buka puasa, lomba Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni). Kedua sekolah juga mengadakan pertukaran guru dan menjadi bagian pembuatan film Provokator Damai tahun 2013 sebagai bentuk kampanye perdamaian dan nilai keberagaman multikultural.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here