
MODEL PEMBELAJARAN TIPOLOGI MAZHAB (ISLAM-SUFI DAN ISLAM-SYARI'AT) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PERGURUAN TINGGI
Author(s) -
M. Wildan Yahya,
Munawar Rahmat
Publication year - 2020
Publication title -
tarbawy : indonesian journal of islamic education/tarbawy : indonesian journal of islamic education
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2599-2481
pISSN - 2580-6181
DOI - 10.17509/t.v7i1.23926
Subject(s) - islam , sufism , theology , islamic education , religious studies , philosophy , sociology
. In Sufi order (tarekat), Islam-Sufi is the practice of Islam that is bound in the teacher-student relationship. Can Islam-Sufi be implemented in universities? The study aims to examine the effectiveness of the madhhab typology learning models (Islam-Sufi and Islam-Syari’at) to improve the understanding and tolerance of madhhab among students. This research uses the RD approach. The initial stage of testing the limited model at Universitas Islam Bandung (UNISBA) and Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). The results of the study show that the learning model of madhhab typology is effective in increasing students’ understanding and tolerance of the diversity madhhabs. Before lecturing, students looked at Sufism as foreign entity influenced by non-Islamic teaching. But after lectures (six times meetings), they mostly accepted and argued that Sufism had a strong basis from the Quran, the Sunnah, and the practice of pious Ulamas. Abstrak. Dalam tarekat, Islam-Sufi adalah pengamalan Islam yang diikat dalam hubungan guru-murid. Bisakah Islam-Sufi diimplementasikan di universitas? Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model pembelajaran tipologi mazhab (Islam-Sufi dan Islam Syari’at) untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi bermazhab di kalangan mahasiswa dalam perkuliahan Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan RD. Tahap awal uji-coba model dilakukan secara terbatas di Universitas Islam Bandung (UNISBA) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran tipologi mazhab (Islam-Sufi dan Islam-Syari’at) terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan toleransi mahasiswa terhadap mazhab yang berbeda. Sebelum perkuliahan mahasiswa umumnya memandang asing Islam-Sufi. Bahkan sebagian kecil dari mereka kurang menerimanya dengan tuduhan Islam-Sufi sebagai pengaruh non-Islam. Tetapi setelah perkuliahan (enam kali tatap muka), mereka kebanyakan menerimanya dan berpendapat bahwa Islam-sufi memiliki basis yang kuat dari Al-Quran, Al-Sunnah, dan praktek para Ulama saleh.