
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN TOLERANSI DI SEKOLAH: Sebuah Kearifan Lokal di Sekolah Nahdlatul Ulama
Author(s) -
Gita Dianita,
Endis Firdaus,
Saepul Anwar
Publication year - 2019
Publication title -
tarbawy : indonesian journal of islamic education/tarbawy : indonesian journal of islamic education
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2599-2481
pISSN - 2580-6181
DOI - 10.17509/t.v5i2.16752
Subject(s) - humanities , psychology , pedagogy , sociology , philosophy
The research discusses tolerance education through the teaching and learning of Kema'arifan (wisdom) at SMA (Senior High School) Ma'arif Bandung. In contrast to other studies, this research will be more focused on discussing the process of inculcating tolerance values in schools with the background of Nahdatul Ulama (NU). The research will describe how teachers convey tolerance values through classroom teaching and learning. The research employed qualitative method with data collection techniques of interview, observation, and documentary study. The results show that Kema'arifan instruction can provide deeper knowledge about Islam, aswaja, and other groups. In the teaching and learning process, teachers convey the values of tolerance through lecture, and question- answer methods. Penelitian ini membahas tentang pendidikan toleransi melalui pembelajaran mata pelajaran Kema’arifan di SMA Ma’arif Bandung.Berbeda dengan penelitian yang lain, penelitian ini akan lebih membahas tentang suatu proses penanaman nilai toleransi di sekolah yang berlatar belakang organisasi Nahdatul Ulama (NU). Penelitian ini akan menguraikan bagaimana cara guru dalam menyampaikan nilai-nilai toleransi melalui suatu proses pembelajaran di kelas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumen. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Kema’arifan mampu memberikan pengetahuan secara lebih mendalam tentang Islam, aswaja, serta golongan-golongan yang lainnya. Dalam proses pembelajaran, guru menyampaikan nilai-nilai toleransi melalui metode ceramah dan tanya jawab.