
INTERNALISASI NILAI TAWAKAL PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN BADRUL ULUM AL-ISLAMI PACET – KABUPATEN BANDUNG
Author(s) -
Pupu Fakhrurrozi,
Aceng Kosasih,
Fahrudin Fahrudin
Publication year - 2018
Publication title -
tarbawy : indonesian journal of islamic education/tarbawy : indonesian journal of islamic education
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2599-2481
pISSN - 2580-6181
DOI - 10.17509/t.v5i1.13330
Subject(s) - humanities , value (mathematics) , soul , sociology , theology , philosophy , mathematics , statistics
This research was conducted in Pondok Pesantren Badrul Ulum Al-Islami al-Salaf Islamic boarding school which was founded in 1918 and still exists until now. The method used in this research is descriptive method with qualitative approach and literature study. The result obtained from this research are: The goal of internalization of tawakal value with zikr ya wakil is for clearing the soul (saffat asraruhu). Internalization process of tawakal value, among others, applied in the activity of congregation of zikr, learning activity, and daily activity. The result of the internalization of the value of tawakal is that the person will have a happy feeling. The obstacles of in the process of internalization are no thorough awareness of the internalization of tawakal value, the existence of takhassus student under the age of high scholl, and the lack of cohesiveness amongst students in order to help to maximaze pondok pesantren’s program. Penelitian ini di laksanakan di Pondok Pesantren Badrul Ulum Al-Islami sebagai pesantren salaf yang di dirikan pada tahun 1918 dan masih eksis hingga sekarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif serta ditunjang oleh studi kepustakaan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: Tujuan internalisasi nilai tawakal denganzikir yā wakīl adalah agar hati jernih (ṣaffat asrāruhu). Proses internalisasi nilai tawakal diantaranya diterapkan dalam aktivitas zikir berjamaah, kegiatan pengajian, dan aktivitas keseharian. Hasil internalisasi nilai tawakal adalah bahwa orang yang sudah bertawakal akan mempunyai perasaan bahagia. Hambatannya adalah belum begitu menyeluruhnya kesadaran mengenai internalisasi nilai tawakal, adanya santri takhassus di bawah usia SMA, serta kurangnya kekompakan sesama kepengurusan santri dalam rangka membantu memaksimalkan program kepesantrenan.