
PEMBELAJARAN SASTRA DI SD DALAM GAMITAN KURIKULUM 2013
Author(s) -
Dadan Djuanda
Publication year - 2014
Publication title -
mimbar sekolah dasar/mimbar sekolah dasar
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2502-4795
pISSN - 2355-5343
DOI - 10.17509/mimbar-sd.v1i2.882
Subject(s) - humanities , art
Dalam Kurikulum 2006, di Sekolah Dasar, pembelajaran sastra dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasi karya sastra. Kegiatan mengapresiasi sastra berkaitan dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran, daya khayal, serta kepekaan terhadap masyarakat, budaya dan lingkungan hidup. Pengembangan kemampuan bersastra di sekolah dasar dilakukan dalam berbagai jenis dan bentuk melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Namun dalam Kurikulum 2013, kegiatan bersastra, kurang mendapat porsi yang baik. Padahal pendekatan kurikulum tersebut mengisyaratkan penekanannya pada pengembangan sikap dan budi pekerti, yang tentu saja sastra sebagai bahan yang sangat kaya untuk dijadikan landasan mengasah kepribadian dan budi pekerti mengingat sastra mengandung nilai personal maupun nilai pendidikan yang luar biasa. Hasil analisis Kompetensi Dasar pada Permendikbud No 57 Tahun 2014, di kelas I ada teks cerita diri, kelas II cerita narasi dan lirik puisi, di kelas III dongeng, di kelas IV cerita petualangan dan pantun serta syair, di kelas V, fiksi sejarah, hal tersebut tentunya berpengaruh pada isi Buku Guru dan Buku Siswa, yang ternyata memperlihatkan sastra yang tercakup dalam isi buku kurang memadai (sangat kurang), karena isi Buku Guru maupun Buku Siswa, turunan dari Kompetensi Dasar yang sudah dipetakan secara tematik integratif.