
INVENTARISASI PUISI MANTRA DI KECAMATAN SITURAJA KABUPATÉN SUMEDANG (ULIKAN STRUKTURAL)
Author(s) -
Dina Siti Ningrum
Publication year - 2018
Publication title -
lokabasa: jurnal kajian bahasa, sastra, budaya daerah, serta pengajarannya/lokabasa
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-5904
pISSN - 2338-6193
DOI - 10.17509/jlb.v9i2.15679
Subject(s) - mantra , humanities , art , theology , philosophy
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berkurangnya keberadaan puisi mantra di masyarakat serta berkurangnya orang yang mempunyai mantra. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan; 1) puisi mantra di Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang; 2) klasifikasi puisi mantra di Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang; dan 3) analisis struktur mantra yang ditemukan di Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan tekhnik studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, data puisi mantra yang terkumpul adalah sejumlah 105 puisi mantra dari 12 narasumber, yang terdiri dari 22 asihan, 22 jangjawokan, 38 ajian, 6 singlar, 3 rajah, 14 jampé. Selanjutnya, dari 105 puisi mantra dipilih jadi 25 puisi mantra yang mencakup 9 asihan, 4 jangjawokan, 4 ajian, 2 singlar, 1 rajah, jeung 5 jampé. Hasil dari analisis 25 puisi mantra yaitu: wangun dan wirahmanya tidak teratu, kebanyakan dari puisi mantra dibangun lebih dari 8 baris, purwakanti yang sering muncul adalah purwakanti mindoan kawit, purwakanti mindoan kawit, larasmadya, maduswara, laraspurwa, jeung laraswekas. Bangbalikan yang sering muncul adalah bangbalikan rantay rakitan a b/ a c dan bangbalikan runtuy puhu, dan pencitraan yang sering ditemukan adalah pencitraan penglihatan (visual) dan pencitraan perasaaan (taktil). Dapat disimpulkan, puisi mantra yang terkumpul dari masyarakat Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang mempunyai manfaat untuk memperluas dan menambah pengetahuan mengenai sastra dan budaya Sunda, serta bisa memahami pembahasan struktur puisi mantra. AbstractBackground this study based on the reduced presence of poetry in society as well as a reduced spell people know and have been rarely spell. The purpose of the study is to describe; 1) poem mantra in district Situraja, Sumedang; 2) classification of poem mantra in district Situraja, Sumedang; and 3) structure analysis found in district Situraja, Sumedang. This research uses descriptive method, with the dwarf in the study of the literature, interviews and documentation. Based on the results of this research, the data collected is the mantra of poems a number of 105 poem spell of 12 speaker, consisting of 22 asihan, 22 jangjawokan, 38 ajian, 6 singlar, 3 rajah., 14 jampé. Next, from 105 poem mantra was chosen so the mantra of poetry includes 25 poem, 9 asihan 4 jangjawokan, 4 singlar, 2 ajian, 1 rajah jeung 5 jampé. The results of the analysis of 25 poems mantra: wangun jeung wirahma, most of the poem spell built more than 8 lines, purwakanti faqs purwakanti mindoan is purwakanti mindoan, kawit kawit, larasmadya, maduswara, laraspurwa laraswekas, bangbalikan and who often appears is bangbalikan rantay assembled a b/a c and bangbalikan runtuy puhu, and imaging often found is eyesight (visual) imaging and imaging sence (tactile). It can be inferred, the poem spell collected from the community Sub-district Situraja, Sumedang has benefits to expand and add to the knowledge of the literature and culture of Sundanese, and could understand the discussion of the structure of the poem spell.