
RIMA DALAM CERITA PANTUN BUDAK MANDJOR SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMA
Author(s) -
Erna Ervilyana Rulita
Publication year - 2019
Publication title -
lokabasa: jurnal kajian bahasa, sastra, budaya daerah, serta pengajarannya/lokabasa
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2528-5904
pISSN - 2338-6193
DOI - 10.17509/jlb.v9i1.15616
Subject(s) - humanities , art , physics
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan pola rima yang terdapat dalam cerita pantun serta implikasinya untuk bahan pembelajaran apresiasi sastra di SMA. Metode deskrptif digunakan dalam penelitian ini, data diolah dengan menggunakan tekhnik telaah pustaka. Data rima yang diperoleh dari cerita pantun Budak Mandjor yang dipantunkan oleh Ki Atjeng Tamadipura (Situraja – Sumedang) sejumlah 582 rima dengan frekuensi 1.182 kali. Hasil penelitian ini ditemukan 11 jenis rima yang meliputi purwakanti pangluyu, purwakanti maduswara, purwakanti mindoan kawit, purwakanti laras madya, purwakanti cakraswara, purwakanti rangkepan, purwakanti laras wekas, purwakanti mindoan wekas, purwakanti margaluyu, purwakanti laras purwa, purwakanti mindoan kata. Jenis rima yang paling dominan adalah purwakanti pangluyu yang berjumlah 125 dengan frekuensi sebanyak 246 kali (20,81%). Sedangkan pola yang ditemukan dari setiap jenis rima tersebut merupakan pola struktur bahasa yang meliputi konsonan, vokal, suku kata, kata dan frasa. Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk bahan pembelajaran aprésiasi sastra di SMA kelas XII. AbstractThis study aimed to describe the types and patterns of rhymes contained in pantun story and their implications for literature appreciation teaching and learning materials in senior high school. This study employed descriptive method, and its data were processed by literature review techniques. The data of rhyme obtained from the story of the Budak Mandjor pantun story sung by Ki Atjeng Tamadipura (Situraja - Sumedang) of total 582 rhymes with a frequency of 1.182 times. This study found 11 types of rhymes which included purwakanti pangluyu, purwakanti maduswara, purwakanti mindoan kawit, purwakanti laras madya, purwakanti cakraswara, purwakanti rangkepan, purwakanti laras wekas, purwakanti mindoan wekas, purwakanti margaluyu, purwakanti laras purwa, purwakanti mindoan kata. The most dominant type of rhyme is purwakanti pangluyu, which totaled 125 and its frequency is 246 times (20.81%). While the pattern type found in each rhyme is a language structure pattern that includes consonants, vowels, syllables, words and phrases. The results of this study are recommended for literary teaching-learning materials in Grade XII Senior High School.