z-logo
open-access-imgOpen Access
KONDISI KUALITAS UDARA DI DALAM RUANGAN PEMUKIMANAN NON-KUMUH KOTA BANDUNG
Author(s) -
R. A. Vesitara Kencanasari,
Usep Surahman,
Asep Yudi Permana,
Hari Din Nugraha
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal arsitektur zonasi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2621-1610
pISSN - 2620-9934
DOI - 10.17509/jaz.v3i3.28134
Subject(s) - sick building syndrome , environmental science , medicine , environmental engineering , indoor air quality
This research was initiated by the factors of poor indoor air quality conditions. So that it can cause Sick Building Syndrome (SBS) or sick building syndrome. The purpose of this research is to measure the picture of air quality conditions in non-slum rooms. The sample in this study was Pasteur Village RW6, Sukajadi District which was selected based on criteria, namely including non-slum areas, as well as high community participation. The research method used was cross-sectional. The results showed an overview of indoor air quality in non-slum dwellings, humidity was above the required standard, thus triggering fungal growth rates that exceeded normal limits. The temperature parameter is in the required category, but based on the findings, some people are uncomfortable with the room temperature in the house. The Formadehilda and VOC parameters are within normal limits, this is indicated because most people do not use chemical products, rarely smoke in the house, and rarely start motorized vehicles in the house.Keywords: Indoor Air Quality, Sick Building Sindrome (SBS) Abstrak: Penelitian ini diawali oleh faktor kondisi kualitas udara di dalam ruangan yang buruk. Sehingga dapat menyebabkan terjadinya Sick Building Syndrome (SBS) atau sindrom bangunan sakit. Tujuan peneltian ini adalah untuk mengukur gambaran kondisi kualitas udara di dalam ruangan non kumuh. Sampel pada penelitian ini adalah Kelurahan Pasteur RW6, Kecamatan Sukajadi yang dipilih berdasarkan kriteria yaitu termasuk kawasan non kumuh, serta partisipasi masyarakat yang tinggi. Metode Penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan gambaran kualitas udara di dalam ruangan pada rumah tinggal non kumuh, kelembaban berada di atas standar yang dipersyaratkan, sehingga memicu tingkat pertumbuhan jamur yang melampaui batas normal. Parameter suhu berada dalam kategori yang dipersyaratkan, namun berdasarkan hasil temuan sebagian masyarakat kurang nyaman dengan suhu ruang pada rumah tinggal. Parameter Formadehilda dan VOC berada pada batas normal, hal tersebut diindikasikan karena sebagian besar masyarakat tidak menggunakan produk-produk kimia, jarang melakukan aktivitas merokok di dalam rumah, serta jarang menghidupkan mesin kendaraan bermotor di dalam rumah. Kata Kunci: kualitas udara di dalam ruangan, Sick Building Sindrome (SBS)

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here