
Student Debate Club dalam Pembelajaran Sejarah
Author(s) -
Firdaus Al Giffari,
Erlina Wiyanarti,
Tarunasena Ma’mur
Publication year - 2021
Publication title -
factum/factum: jurnal sejarah dan pendidikan sejarah
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2615-515X
pISSN - 2302-9889
DOI - 10.17509/factum.v9i2.27813
Subject(s) - argumentation theory , club , pedagogy , argument (complex analysis) , class (philosophy) , political science , psychology , humanities , sociology , mathematics education , epistemology , philosophy , medicine , anatomy
Argumentation skills are included in the 4C competencies (Creative, Critical Thinking, Communicative, and Collaborative). This research is the application of learning techniques with the student debate club method which can make students more active by developing speaking skills in following lessons, especially in terms of expressing their opinions or arguments. In this study, the cycle used was three cycles in which each cycle carried out one action using the Class Action Research (PTK) model designed by Kemmis and McTaggart whose processes consisted of planning, implementing, observing, and reflecting. The choice of CAR is to be able to change and improve the quality of learning according to the planned goals. Sub indicators regarding the argumentation skills used are confident in arguing, not questioning whether or not an argument is true, a clear voice, fluent when speaking, appreciating other people's arguments, criticizing other people's arguments wisely, presenting arguments logically and analytically, and presenting arguments based on argumentation.ABSTRAK Kemampuan argumentasi terdapat dalam kompetensi 4C (Creative, Critical Thinking, Communicative, dan Collaborative). Penelitian ini merupakan penerapan teknik pembelajaran dengan metode debat (student debate club) yang dapat mejadikan siswa lebih aktif dengan mengembangkan kemampuan berbicara dalam mengikuti pembelajaran terutama dalam hal mengemukakan pendapat atau argumentasinya. Dalam penelitian ini, siklus yang dipakai yaitu sebanyak tiga siklus dimana masing-masing setiap siklusnya dilakukan satu tindakan dengan menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) desain Kemmis dan McTaggart yang prosesnya terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pemilihan PTK ini agar mampu mengubah dan meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Sub indikator mengenai keterampilan argumentasi yang dipakai yaitu percaya diri dalam mengemukakan argumentasi, tidak mempermasalahkan benar salahnya argumentasi, suara terdengar jelas, fasih ketika berbicara, menghargai argumentasi orang lain, mengkritik argumentasi orang lain dengan bijaksana, menyampaikan argumentasi secara logis dan analitis, dan menyampaikan argumentasi berdasarkan olah argumentasi.