z-logo
open-access-imgOpen Access
PROSPEK PEMANFAATAN RUMPUT LAUT SEBAGAI BAHAN PUPUK ORGANIK
Author(s) -
Jamal Basmal
Publication year - 2009
Publication title -
squalen
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
SCImago Journal Rank - 0.137
H-Index - 1
eISSN - 2406-9272
pISSN - 2089-5690
DOI - 10.15578/squalen.v4i1.141
Subject(s) - physics , horticulture , biology
Rumput  laut tidak  hanya  dapat  digunakan  sebagai  bahan pangan tetapi juga dapat digunakan sebagai pupuk organik karena rumput laut  banyak  mengandung trace mineral (Fe, B, Ca, Cu, Cl, K, Mg, dan Mn) dan juga zat  pengatur  tumbuh (ZPT) seperti auksin, sitokinin, dan giberilin yang berguna untuk memacu pertumbuhan dan meningkatkan produksi tanaman. Kandungan ZPT tersebut banyak terdapat pada thallus (batang) rumput laut dan juga di dalam SAP (konsentrat cair yang mengandung ZPT dan mineral yang berasal dari dalam thallus/xylemcells tanaman) rumput laut. Keistimewaan rumput  laut sebagai pupuk  organik adalah kandungan ZPT nya yang dapat meningkatkan produksi buah, sayuran, bunga, serta memperpanjang usia tanaman. Di samping itu, ZPT juga dapat meningkatkan daya tahan tanaman dari kekeringan, serangan serangga, dan memperbaiki struktur tanah. Penggunaan rumput laut sebagai bahan dasar pupuk saat ini belum banyak dimanfaatkan, sementara estimasi produksi rumput laut Sargassum sp. dan Eucheuma sp. sebesar 482.400 ton/thn. Apabila produksi tersebut terdiri dari 50% Sargassum sp. yang selama ini belum dimanfaatkan dan digunakan sebagai pupuk maka akan dapat mensubstitusi pupuk kimia sebanyak 242.200 Metric Ton (MT), sedangkan  dari rumput laut Eucheuma sp. dengan estimasi produksi 242.200 MT dapat menghasilkan 30% cairan SAP atau setara dengan 72.660 L pupuk cair.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here