z-logo
open-access-imgOpen Access
Strategi Pengembangan Usaha Budi Daya Rumput Laut (Eucheuma cottonii) di Daerah Perbatasan - Pulau Sebatik
Author(s) -
Syafrianto Sarmin,
Muhammad Siri Dangnga,
Andi Adam Malik
Publication year - 2021
Publication title -
buletin ilmiah marina
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2541-2930
pISSN - 2502-0803
DOI - 10.15578/marina.v7i2.9980
Subject(s) - agricultural science , business , physics , toxicology , biology
Usaha budi daya rumput laut berperan penting pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja di daerah perbatasan Pulau Sebatik. Pembudi daya rumput laut menghadapi beberapa permasalahan, antara lain, permodalan, biaya produksi, permintaan pasar yang tidak stabil, akses informasi pasar, dan faktor kesehatan. Pembudi daya rumput laut juga berprofesi sebagai nelayan, pegawai,  dan  pedagang  yang  belum  memiliki  cukup  pengetahuan  dan  keterampilan  tentang  teknis budi  daya  rumput  laut.  Penelitian  ini  bertujuan  menganalisis  tingkat  kelayakan  finansial  dan  strategi pengembangan usaha budi daya rumput laut di Pulau Sebatik. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada  bulan  Mei  2018  sampai Agustus  2019.  Sampel  dalam  penelitian  yang  dipilih  secara  purposive (sengaja)  terdiri  dari  47  pelaku  usaha  budi  daya  rumput  laut  dan  pihak-pihak  yang  terkait  dengan usaha budi daya rumput laut, yaitu Dinas Perikanan, Badan Pusat Statistik, tenaga pendamping teknis perikanan, Camat Kecamatan Sebatik Barat, dan pedagang pengumpul. Data dianalisis menggunakan metode analisis finansial meliputi NPV, IRR, R/C Ratio, BEP, PBP, dan analisis SWOT. Hasil analisis finansial  menunjukkan  bahwa  usaha  budi  daya  rumput  laut  di  Pulau  Sebatik  layak  untuk  dijalankan dengan perolehan NPV sebesar Rp32.004.226,58; IRR sebesar 12,12%; R/C Ratio sebesar 1,82; dan PP  sebesar  3,9  tahun.  Strategi  yang  diprioritaskan  untuk  diimplementasikan  adalah  meningkatkan dukungan  pemerintah  dalam  kebijakan  pemasaran  dan  perkembangan  teknologi,  mengadakan  bibit varietas baru, serta mengoptimalkan ketersediaan tenaga kerja dan ketersediaan lahan yang didukung sumber daya yang terampil.Title: Development Strategy of Seaweed (Eucheuma cottonii) Cultivation in Border Area - Sebatik IslandSeaweed  cultivation  business  plays  an  important  role  in  improving  community  welfare  and employment  on  Sebatik  Island.  However,  the  seaweed  farmers  commonly  faced  problems,  namely, financial capital, production costs, unstable market demand, access to market information, and health factors. Moreover, these seaweed farmers also have other jobs such as fishermen, employees, traders who do not have enough knowledge and skills for seaweed cultivation. This study aims to analyze the financial feasibility and determine the strategy for developing seaweed cultivation in Sebatik Island. The implementation of this research was carried out from May 2018 to August 2019. This research consisted of  47  seaweed  cultivation  business  actors  and  parties  related  to  the  business,  namely  the  Fisheries Services,  Central  Statistics  Bureau,  fishery  technical  assistants,  Subdistrict  Head  of  West  Sebatik Subdistrict,  and  traders  that  were  selected  purposively.  Data  were  analyzed  using  financial  analysis methods including NPV, IRR, R/C Ratio, BEP, PP, and SWOT analysis. The financial analysis results showed that the seaweed farming business on Sebatik Island was feasible to run with the acquisition of an NPV  Rp32,004,226.58, IRR 12.12%, R/C Ratio 1.82, and PP 3,9 years. The prioritized strategies to be implemented are increasing government support in marketing policies and technological developments, procuring new varieties of seeds, and optimizing the availability of labor and land availability supported by skilled resources.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here