
PENAMBAHAN TAURIN MELALUI ROTIFER Brachionus rotundiformis UNTUK PERBAIKAN PERTUMBUHAN LARVA DAN PENINGKATAN PRODUKSI BENIH KERAPU SUNU, Plectropomus leopardus
Author(s) -
Regina Melianawati,
Ni Wayan Widya Astuti
Publication year - 2012
Publication title -
jurnal riset akuakultur/jurnal riset akuakultur
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2502-6534
pISSN - 1907-6754
DOI - 10.15578/jra.7.3.2012.421-428
Subject(s) - biology , rotifer , zoology , ecology
Ikan kerapu sunu Plectropomus leopardus merupakan komoditas perikanan laut yang bernilai ekonomis tinggi, sehingga perlu dikembangkan dalam skala budidaya. Untuk meningkatkan keberhasilan pembenihan maka kualitas rotifer Brachionus rotundiformis sebagai pakan alami bagi larva perlu ditingkatkan. Uji coba penggunaan taurin sebagai salah satu bahan pengkaya rotifer perlu dilakukan, mengingat taurin merupakan asam amino bebas yang diharapkan dapat diabsorbsi dengan mudah dan cepat oleh larva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan taurin terhadap pertumbuhan dan sintasan larva kerapu sunu. Penelitian dilakukan pada bak berkapasitas 6.000 liter. Selama pemeliharaan larva diberi fitoplankton Nannochloropsisocullata, rotifer, dan Artemia, serta pakan buatan. Perlakuan yang diujikan adalah: (A) penambahan taurin dan (B) tanpa penambahan taurin. Penambahan taurin dilakukan melalui proses bioenkapsulasi pada rotifer. Parameter yang diamati meliputi: panjang total, pertumbuhan duri sirip punggung dan perut, jumlah rotifer yang dikonsumsi oleh larva, serta sintasan benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva kerapu sunu umur 25 hari pada perlakuan A memiliki panjang total lebih besar (7,00±0,83 mm) dibandingkan pada perlakuan B (6,39±0,85 mm). Pertumbuhan duri sirip punggung dan perut larva pada perlakuan A terjadi lebih cepat dibandingkan pada perlakuan B. Jumlah rotifer yang dikonsumsi oleh larva pada perlakuan A lebih banyak dibandingkan pada perlakuan B. Secara statistik, semua parameter yang diamati tersebut berbedanyata pada kedua perlakuan (P<0,05). Sintasan benih kerapu sunu pada perlakuan A lebih tinggi (1,45%) dibandingkan pada perlakuan B (0,01%) (P<0,01). Dengan demikian maka penambahan taurin dapat meningkatkan pertumbuhan dan sintasan larva kerapu sunu.