
DAYA ADAPTASI TIGA SPESIES IKAN PATIN PADA LINGKUNGAN YANG BERBEDA
Author(s) -
Evi Tahapari,
Jadmiko Darmawan,
Raden Roro Sri Pudji Sinarni Dewi
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal riset akuakultur/jurnal riset akuakultur
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2502-6534
pISSN - 1907-6754
DOI - 10.15578/jra.12.3.2017.253-261
Subject(s) - biology , traditional medicine , medicine
Penampilan fenotipe suatu organisme ditentukan oleh faktor genotipe dan faktor lingkungan tempat organisme tersebut hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari daya adaptasi tiga spesies ikan patin yang dipelihara di lokasi berbeda. Ikan patin siam, patin jambal, dan patin pasupati dengan rataan bobot 20 g dipelihara di tiga lokasi yang berbeda, yaitu: kolam air tenang, tambak, dan keramba jaring apung. Pemeliharaan ikan dilakukan selama empat bulan. Selama pemeliharaan, ikan diberi pakan berupa pelet komersial dengan kadar protein 30%–32%. Jumlah pakan yang diberikan pada bulan kesatu sampai keempat secara berturut-turut adalah sebanyak 5%, 4%, dan 3% dari biomassa ikan per hari. Pakan diberikan dengan frekuensi tiga kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi yang signifikan antara genotipe ikan patin dengan lingkungan ekosistem yang berbeda dan daya adaptasi yang spesifik dari ketiga spesies ikan patin. Ketiga spesies ikan patin memiliki pertumbuhan sama bila dipelihara di kolam air tenang. Ikan patin jambal tumbuh dengan baik (P 0,05). Ketiga spesies ikan patin mempunyai daya adaptasi lingkungan yang sempit sehingga budidayanya akan optimal jika dilakukan di lokasi tertentu saja.The phenotypic appearance of an organism is determined by genotypes and environmental factors in which the organism lives. This study aims to study the adaptability of three species of pangasiids reared in three different environments. Three species of catfish (Siamese pangasiid, jambal pangasiid, and pasupati) with an average weight of 20 gwere kept in stagnant water pond, brackishwater pond, and floating net cage). Fishes were reared for four months. During the rearing, fish were fed by commercial pellets with 30%-32% protein content. The amount of feed given in the first month to the fourth month was 5%, 4%, and 3% of the biomass per day. Feed was given three times a day. The results showed the significant interaction between pangasiid genotype and environment, and specific adaptability on three species of pangasiid. Jambal pangasiid grew better in floating net cage (SGR 2.51±0.15%/day). Pasupati pangasiid grew better in stagnant water pond (SGR 2.05±0.03%/day). Siamese pangasiid grew better in stagnant water pond (SGR 2.02±0.05%/day) and brackishwater pond (SGR 2.31±0.09%/day). The three species of catfish have a narrow environmental adaptability so that the cultured will be optimal if done in a particular location.