
STRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG DI PERAIRAN KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN, SULAWESI TENGAH
Author(s) -
Isa Nagib Edrus,
Guridno Bintar Saputro
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal penelitian perikanan indonesia/jurnal penelitian perikanan indonesia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2502-6542
pISSN - 0853-5884
DOI - 10.15578/jppi.15.4.2009.321-332
Subject(s) - physics , geography
Perubahan habitat karang adalah resiko yang mungkin dihadapi sebagai akibat pembangunan. Keanekaragaman ikan karang merupakan suatu indikator penting yang dapat memberikan gambaran perubahan pada lingkungan perairan karang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai indeks ekologis komunitas ikan karang. Data ikan karang dikumpulkan dengan metode sensus visual pada daerah seluas l00 m'. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kekayaan (R,) ikan karang terkecil 4,47 dan terbesar 16,61. Kondisi keanekaragaman ikan karang masuk pada kategori sedang pada 21 lokasi (dengan indeks H: 2,65-3,44), kategori tinggi pada 11 lokasi (H: 3,48-3,88), dan kategori rendah pada 1 lokasi (H: 2,08). Indeks dominansi (D) masuk pada kategori rendah dan indeks keseragaman (E) masuk pada kategori tinggi untuk semua lokasi. Indeks jumlah koloni (N'l dan N2) relatif besar, variasinya terkecil 8,03 dan 4,81, dan terbesar 48,63 dan 32,58. Kelompok ikan karang mayor mendominansi komunitas ikan karang. Persentase kelompok ikan indikator tergolong kecil, kecuali untuk 1 lokasi. Potensi ikan target niaga cukup tin99i. Kepadatan ikan karang tergolong jarang, yaitu di bawah 10 ind./m'?. Nilai dari Indeks-indeks tersebut menunjukkan bahwa lingkungan perairan karang di Kabupaten Banggai Kepulauan pada umumnya dalam kondisi baik. Economic developments probably lead to habitat alteration isks. Reef fish diversity is a maior indicator to expose a current environmental state of coral reefs. The study objective is to tine out several diversity indices of reef fish communities. The data of reeffish was gathered by using a visualcensus transect method forthe reef sites of 100 square meters in areas. The results show that nchness indices (R1) of reef fish ranged from the lowest of 4.47 to the highest of 16.61. Shannon diversity indicds of reef fish felt in the fair category lot 21 study sites (indices H: 2.65-3.44), in the high category for 11 study sites (H: 3.48 3.88), and in the low category for one study site (H: 2.08). Dominance lndices (D) of reef fish felt in a low category and evenness indices felt in a high category for all study sites. Hill's Diversity numher (Nl and N2) included in high category, the lowest vaied lrom 8.03-4.81 and the highest vaied from 48.63-32,58. The major fish groups were predominant among reef tish communit'. Percentages of indicator fish species felt in low areas for all the study sites, except one the study site.Potencies of marketablelarget fish were high enough. Reef fish densities were grouped in rare areas,especially <10 ind./m2. Generally, the index rates indicated well for reef water environments of theBanggai Archipelago.