
PENGARUH PEMBEROKAN DAN KEPADATAN TERHADAP KELULUSAN HIDUP IKAN GURAMI (Oshpronemus gouramy) DALAM TRANSPORTASI SISTEM BASAH
Author(s) -
Diah Ikasari,
Theresia Dwi Suryaningrum,
Syamdidi Syamdidi
Publication year - 2009
Publication title -
jurnal pascapanen dan bioteknologi kelautan dan perikanan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2406-9264
pISSN - 1907-9133
DOI - 10.15578/jpbkp.v4i2.446
Subject(s) - mathematics , zoology , biology
Penelitian mengenai pengaruh pemberokan dan kepadatan selama transportasi terhadap kelulusan hidup ikan gurami (Oshpronemus gouramy) telah dilakukan. Pemberokan dilakukan terhadap ikan gurami selama 0, 1, 2, dan 3 hari sebelum transportasi. Ikan gurami kemudian ditransportasikan selama 18 jam menggunakan transportasi sistem basah dengan dua kepadatan 1:4 dan 1:3 (kg ikan/L air). Setelah ditransportasikan ikan gurami dibugarkan dalam bak penampung selama 24 jam. Pengamatan dilakukan terhadap mortalitas dan kondisi ikan setelah transportasi serta aktivitas ikan dan kualitas air selama transportasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah transportasi, mortalitas ikan pada perlakuan pemberokan 0, 1, 2, dan 3 hari untuk kepadatan 1:4 berturut-turut adalah 0%; 0%; 16,6%; dan 5,9%, sedangkan mortalitas ikan untuk kepadatan 1:3 berturut-turut adalah 5%; 0%; 4,8%; dan 38,8%. Nilai mortalitas terendah (0%) diperoleh pada perlakuan 1 hari pemberokan, baik dengan kepadatan 1:4 maupun dengan kepadatan 1:3. Sekitar 42-70% ikan gurami menunjukkan gejala kebutaan setelah transportasi, ditunjukkan dengan adanya kabut putih pada mata ikan. Pengamatan terhadap kualitas air media selama transportasi menunjukkan kadar oksigen yang cenderung menurun, sedangkan kadar amonia semakin meningkat pada semua perlakuan.