z-logo
open-access-imgOpen Access
PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS INAKTIF PADA STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASILPERIKANAN PONTIANAK
Author(s) -
Rini Tajuddin,
Heri Susanto
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal pari/jurnal pari
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2549-0133
pISSN - 2502-0730
DOI - 10.15578/jp.v5i1.8737
Subject(s) - physics , engineering
ABSTRAK Artikel ini membahas mengenai belum optimalnya Pengelolaan Arsip Dinamis Inaktif dilingkupStasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pontianak dalam halpenyimpanan, pemeliharaan dan keamanan, serta menemukan upaya untuk mengatasipenyusutan atau pemusnahan arsip sesuai dengan memperhatikan atau mengamati pada JadwalRetensi Arsip (JRA). Mekanisme Pengelolaan Arsip Dinamis Inaktif sudah sesuai denganmekanisme yang berlaku terutama dalam pemindahan arsip dinamis inaktif dari Unit Pengolahmenuju Unit Kearsipan. Fasilitas yang dipergunakan Unit Kearsipan Stasiun Karantina Ikan ,Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pontianak didalam Pengelolaan Arsip DinamisInaktif sudah sesuai tetapi masih perlu diperdayagunakan secara maksimal dalam membantupengelolaan arsip dinamis Inaktif seperti penggunaan pengelolaan arsip dinamis inaktif elektronikyang bisa memudahkan pengolah kearsipan dalam mengelola arsip sehingga dalam penemuankembali arsip lebih mudah. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yakni dengan metodestudi kasus sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasidan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan arsip dinamis inaktifdilingkup Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pontianakbelum sepenuhnya optimal, yaitu (1). Fasilitas Kearsipan seperti ruang penyimpanan arsip,firealarm systemdan alat pemadam kebakaran yang belum memadai, Kurangnya rak arsip inaktif halini disebabkan karena belum dilaksanakannya pemusnahan arsip, (2). Kurangnya SDM, (3).Peminjaman arsip, arsip yang dipinjam seringkali terlambat dalam pengembaliannya, hal inidikarenakan masih kurangnya kesadaran peminjam arsip, dan (4). Kurangnya kesadaran dantidak ada kesamaan pemahaman dari Unit Pengolah yang satu dengan Unit Pengolah yanglainnya dilingkup Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil PerikananPontianak terkait pengelolaan arsip dinamis inaktif, dan (5). Pemusnahan arsip belumdilaksanakan dikarenakan proses persetujuan pemusnahan arsip harus melalui proses dansesuai prosedurABSTRACTThis article discusses the not yet optimal Inactive Dynamic Archive Management in the FishQuarantine Station in Pontianak Fisheries Quality and Safety Control in terms of storage,maintenance and security, and finds an effort to overcome depreciation or destruction of recordsaccording to observing or observing the Archive Retention Schedule (JRA) . The mechanism ofactive dynamic archive management is in accordance with the applicable mechanism, especiallyin the transfer of inactive dynamic records from the processing unit to the filing unit. The facilitiesused by the Archives Unit of the Fish Quarantine Station, Pontianak Fisheries Quality and SafetyControl in Active Dynamic Archive Management are appropriate but still need to be fully utilized inhelping dynamic Inactive file management such as the use of electronic inactive dynamic archivemanagement that can facilitate archiving processors in managing records so that in the rediscoveryof archives it is easier. This study uses qualitative research, namely the case study method whilethe data collection techniques used are interviews, observation and documentation. The results showed that inactive dynamic archive management in the Fish Quarantine Station, PontianakFisheries Product Quality and Safety Control was not fully optimal, namely (1). Archival facilitiessuch as archival storage rooms, fire alarm systems and inadequate fire extinguishers, Lack ofinactive archive shelves is due to the non-destruction of records, (2). Lack of HR, (3). Archivelending, borrowed archives are often late in return, this is because there is still a lack of awarenessof archival borrowers, and (4). Lack of awareness and no similarity of understanding from oneProcessing Unit to the other Processing Units covered by the Fish Quarantine Station, PontianakFisheries Product Quality and Safety Control regarding the management of inactive dynamicrecords, and (5). The destruction of the archive has not been carried out because the approvalprocess for the destruction of records must go through a process and according to the procedure.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here