z-logo
open-access-imgOpen Access
Transplantasi Terumbu Karang Acropora spp, Untuk Rehabilitasi Terumbu Karang di Pulau Panjang, Teluk Banten
Author(s) -
Afandi Saputra,
D. Dasa Permana,
F. Dwi Cahyo,
Arif Arif,
E. Arif Wijonarko
Publication year - 2022
Publication title -
jurnal kelautan dan perikanan terapan
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
ISSN - 2654-9581
DOI - 10.15578/jkpt.v4i2.10074
Subject(s) - physics , forestry , biology , horticulture , geography
Teluk Banten menyimpan kekayaan sumberdaya terumbu karang. Selama beberapa tahun terakhir telah terjadi perubahan sumber daya terumbu karang yang disebabkan dari perubahan lingkungan. Periode pemulihan untuk terumbu yang rusak sangat bervariasi, pemulihan dengan transplantasi karang untuk membuat terumbu buatan dapat berguna untuk meningkatkan keanekaragaman hayati. Studi rehabilitasi terumbu, koloni karang terutama Acropora spp ditransplantasikan diluasan area sekitar 50 m2 di Perairan Pulau Panjang Teluk Banten dengan rak transplantasi model hybrid dengan kedalaman 1,5-2 m. Pertumbuhan dan mortalitas dipantau selama 8 bulan. Tingkat kelangsungan hidup karang selama kurun waktu 8 bulan setelah transplantasi adalah 95%. Sebagian besar mortalitas transplantasi akibat aksi peningkatan suhu perairan terjadi selama 6 bulan. Tingkat pertumbuhan sangat bervariasi dengan seperempat dari transplantasi menunjukkan pertumbuhan negatif selama setiap periode antar survei. Beberapa jenis spesies yang ditransplantasi seperti Acropora carduus, Acropora cervicurnis, Acropora formosa, Acropora grandis, Acropora intermedia, dan Acropora pulchra memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup baik. Dari awal penanaman Acropora spp terjadi penambahan dengan Panjang 6,44 cm dengan laju pertumbuhan sebesar 0,025 cm/hari, atau 0,757 cm/bulan, atau asumsi laju pertumbuhan tahunan sebesar 9,09 cm/tahun. Transplantasi jenis Acropora spp merupakan spesies dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi dengan mortalitas yang relatif rendah. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup transplantasi dapat disimpulkan: (1) spesies transplantasi harus dipilih dengan hati-hati karena spesies tertentu secara signifikan lebih dapat menerima transplantasi daripada yang lain, (2) pilihan apakah fragmen atau seluruh koloni ditransplantasikan dapat sangat mempengaruhi kelangsungan hidup, (3) kehilangan transplantasi yang cukup besar kemungkinan besar dari lokasi energi yang lebih tinggi apa pun metode pelekatan, (4) transplantasi harus, secara umum, dilakukan hanya jika pemulihan setelah rekrutmen alami tidak mungkin dilakukan.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here