
STATUS PERIKANAN BELIDA (CHITALA LOPIS) DI PROPINSI RIAU DAN STRATEGI PENGELOLAANNYA SECARA BERKELANJUTAN
Author(s) -
Estu Nugroho,
Raden Roro Sri Pudji Sinarni Dewi,
Siti Aisyah,
Bambang Priono
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal kebijakan perikanan indonesia/jurnal kebijakan perikanan indonesia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2502-6550
pISSN - 1979-6366
DOI - 10.15578/jkpi.12.2.2020.87-99
Subject(s) - physics , forestry , biology , humanities , geography , art
Berbagai ancaman terhadap populasi belida di alam, seperti rendahnya nilai indikator ketersediaan induk di alam (15%), tingkat pemanfaatan yang tinggi, dan beberapa aturan perlindungan sebagai bukti adanya kekhawatiran kepunahan belida, menunjukkan perlunya upaya pelestarian tertentu menuju pengelolaan belida yang berkelanjutan. Kajian bertujuan untuk memformulasikan upaya menjaga keberlanjutan populasi belida di alam dan mendukung upaya peningkatan produksi, dengan melihat kondisi terkini perikanan belida baik dari aktifitas penangkapan maupun budidaya. Analisis sederhana dilakukan terhadap produksi dan hasil tangkapan belida di wilayah Propinsi Riau serta perkembangan kegiatan budidaya. Hasil menunjukan bahwa terdapat beberapa hal positif yang mendukung pemanfaatan belida sebagai komoditi budidaya. Dari sisi penangkapan, kontribusi belida terhadap total produksi perikanan perairan darat baik secara lokal (Riau) maupun nasional adalah relatif kecil, namun sampai dengan saat ini kebutuhan pasar dan industri lokal Riau hingga luar Riau masih bisa dipenuhi. Di samping itu, terdapat mekanisme pasar yang memberlakukan harga tinggi pada ukuran besar serta keberadaan lubuk larangan sebagai daerah yang dilindungi. Hal positif lainnya adalah latar belakang genetik yang memungkinkan pemanfaatan benih dan indukan dari lokasi Kampar dan Palembang untuk keperluan pemulihan di alam. Serta telah dikuasainya teknologi pemijahan belida dalam lingkungan terkontrol di luar habitat alaminya. Di sisi lain masih terdapat kondisi yang tidak mendukung keberlanjutan sumber daya ikan belida antara lain kondisi alami habitatnya yang sudah mengalami degradasi. Degradasi yang lebih nyata terlihat diduga lebih cepat berdampak jika dibandingkan dengan upaya pemulihannya. Budidaya diyakini mampu menjembatani percepatan pemulihan tersebut guna meningkatkan produksi ikan belida dalam hal ini.Various threats occurred to clown knifefish (belida) populations in wild nature, such as the low value of indicators for the availability of broodstock in nature (15%), high utilization rates, and several protection regulations as evidence of clown knifefish extinction concerns, indicate the need for certain conservation efforts towards sustainable clown knifefish management. The study aims to formulate efforts to maintain the sustainability of clown knifefish populations to population also the needs in increasing production, by looking at the current conditions of clown knifefish fisheries both from fishing and aquaculture activities. A simple analysis was carried out on the production and catch of clown knifefish in Riau Province as well as aquaculture. The results show that there are several positive things that support the use of clown knifefish as an aquaculture commodity. In terms of fishing, the contribution of clown knifefish to total inland fishery production both locally (Riau) and nationally is small relatively, however until now the market and industrial needs of local Riau to outside Riau can still be met. In addition, there is a market mechanism that imposes a high price on large sizes as well as the existence of ‘lubuk larangan’ as a protected area. Other positive is the genetic background that allows the use of seeds and broodstock from Kampar and Palembang locations for recovery purposes in nature. Also technological developments of spawning in a controlled environment outside their natural habitat. On the other hand, there is unsupported condition to the sustainability of clown knifefish resources, including the degradation of habitat. The more obvious degradation is seen having a faster impact than the recovery effort. Aquaculture is believed to be able to bridge the acceleration of the recovery in order to increase the production of clown knifefish in this case.