
PENANGKAPAN IKAN BANDENG (Chanos chanos) DENGAN ALAT TANGKAP JARING INSANG DI WADUK CIRATA, JAWA BARAT
Author(s) -
Sukamto Sukamto,
Sumarno Sumarno
Publication year - 2016
Publication title -
buletin teknik litkayasa sumberdaya dan penangkapan/buletin teknik litkayasa sumberdaya dan penangkapan
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2541-2450
pISSN - 1693-7961
DOI - 10.15578/btl.9.1.2011.15-18
Subject(s) - fishery , physics , humanities , biology , art
Ikan bandeng (Chanos chanos) sebagai komoditas budi daya telah banyak dikenal masyarakat sejak lama (Prasetio & Erlania, 2009). Ikan ini dikenalmasyarakat umum yang hidup di air payau dan asin. Menurut (Kartamiharja, 2009) ikan bandeng termasuk jenis ikan pemakan plankton, yang bersifat euryhaline sehingga, dapat hidup di air tawar maupun asin. Ikan bandeng dikenal oleh masyarakat sebagai ikan yang hidup di air payau atau ikan yang berasal dari tambak. Tetapi kenyataanya ikan bandeng dapat hidup di airtawar, bahkan ikan ini pernah dibudidayakan diWaduk Ir. H. Djuanda pada tahun 2003. Ikan ini hidup bergerombol dan mempunyai kebiasaan hidup di air yang sedikit agak keruh. Keberadaan ikan bandeng tersebut di Waduk Cirata, bukan ikan asli, tetapi merupakan ikan hasil introduksi yang dilakukan oleh Direktur Jenderal Budi Daya pada tahun 2009 satu juta ekor. Alat tangkap yang sering digunakan nelayan di Waduk Cirata pada umumnya jaring insang, pancing, dan jala lempar. Alat tangkap jaring insang adalah alat tangkap yang dominan digunakan oleh nelayan di Waduk Cirata. Jaring insang termasuk dalam kelompok alat tangkap pasif, merupakan alat tangkap yang ramah lingkungan, dengan ukuran mata jaring di atas 2,5 inci.