
PENANGKAPAN IKAN RINGO (Datnoides mecrolepis) MENGGUNAKAN TABUNG BAMBU DI DANAU SENTARUM, KALIMANTAN BARAT
Author(s) -
Burnawi Burnawi
Publication year - 2016
Publication title -
buletin teknik litkayasa sumberdaya dan penangkapan/buletin teknik litkayasa sumberdaya dan penangkapan
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2541-2450
pISSN - 1693-7961
DOI - 10.15578/btl.8.1.2010.29-31
Subject(s) - forestry , biology , geography
Indonesia memiliki perairan umum yang luasnya diperkirakan lebih dari 55 juta hektar terdiri atas perairan sungai serta lebaknya 11,95 juta hektar,danau alam dan buatan 2,1 juta hektar dan perairan rawa seluas 39,4 juta hektar (Ilyas, 1990). Sungai Kapuas dengan panjang 1.086 km ditambah dengan anak sungainya merupakan sumber daya alam penting sebagai tempat hidup beragam jenis biota air tawar (Anonimus, 2002). MenurutWijanarti (1995) bahwa jumlah jenis ikan air tawar di perairan umum Kalimantan Barat tercatat 218 spesies dari 40 famili dan 95 genera seperti ikan ringo (Datnoides mecrolepis), tabirin (Belodontichthys dinema), betutu (Oxyleotris marmorata), belida (Chitala lopis), entukan (Thynnichthys thynnodes), jelawat (Leptobarbus hoevenii), semah (Tor spp.), dan siluk (Scleropages Formeosus). SelanjutnyaDharyati, et al. (2007)mengatakan bahwa ikan ringo berukuran benih hidup di sungai-sungai dan danau di perairan Sungai Kapuas, ikan ringo sering juga tertangkap di tepi-tepi sungai dan danau. Daerah penyebaran ikan ringo di Indonesia ada di sungai-sungai Pulau Kalimantan dan Sumatera, nama lokal di daerah Sumatera adalah ikan elang.