
HUBUNGAN PANJANG DAN BOBOT, SEBARAN FREKUENSI PANJANG, DAN FAKTOR KONDISI TUNA MATA BESAR (Thunnus obesus) YANG TERTANGKAP DI SAMUDERA HINDIA
Author(s) -
Ria Faizah,
Budi Iskandar Prisantoso
Publication year - 2017
Publication title -
bawal
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2502-6410
pISSN - 1907-8226
DOI - 10.15578/bawal.3.3.2010.183-189
Subject(s) - tuna , thunnus , zoology , scombridae , physics , fishery , biology , fish <actinopterygii>
Penelitian ini tentang hubungan panjang dan bobot, distribusi frekuensi panjang dan faktor kondisi ikan tuna mata besar (Thunnus obesus) di Samudera Hindia dilakukan pada bulan Maret sampai Oktober 2008. Hasil penelitian ini menunjukan tangkapan rawai tuna di perairan sebelah selatan Jawa Timur sampai Nusa Tenggara diperoleh ukuran tuna mata besar berkisar antara 98-153 cm (rata-rata 127,07 kg) dan bobot antara 20-73 kg (rata-rata 41,44 kg). Hubungan panjang dan bobot mengikuti persamaan W=0,023 FL2,9652 . Nilai faktor kondisi tuna mata besar berkisar antara 1,85- 2,12 dan menunjukan nilai faktor kondisi ini berfluktuasi setiap bulan. Study on length and weight relationship, length frequency distribution and condition factors of big eye tuna (Thunnus obesus) in the Indian Ocean was conducted in March to October 2008. The results showed that size of big eye tuna that caught by tuna long line from the southest of Java Sea and NusaTenggara were ranging from 98-153 cm in fork length (average of 127.07 kg); and weight range of 20- 73 kg (average of 41,44 kg). Length and weight relationship of big eye tuna can be described as W=0,023 FL2,9652. Condition factor of big eye tuna were ranging from 1.85-2.12 and that fluctuated monthly.