z-logo
open-access-imgOpen Access
KONSEP MANUSIA SEMPURNA MENURUT MUHAMMAD TAQÎ MISBÂH YAZDÎ
Author(s) -
Saeful Anwar
Publication year - 2020
Publication title -
jaqfi/jaqfi : jurnal aqidah dan filsafat islam
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2714-9420
pISSN - 2541-352X
DOI - 10.15575/jaqfi.v4i1.9330
Subject(s) - humanities , philosophy , art , physics
AbstrakIlmu pengetahuan dengan pelbagai metodenya, telah menempatkan manusia pada jurang keterasingan yang dalam nan gelap. Tak hanya itu, ilmu pengetahuan yang mulanya dipahami sebagai ikhtiar bagi pemuliaan hakikat manusia, malah bergerak mendekati tubir-getir krisis kemanusiaaan multi dimensi. Manusia menjadi teralienasi akan dirinya. Berangkat dari kegagalan manusia kontemporer dalam memahami makna eksistensi manusia dalam proses menuju kesempurnaan diri.  Faktor paling besar penyebab kesalahan  perjalanan manusia saat ini dalam pandangan Misbâh Yazdî karena, ketidakjelasan dan ketiadaan perhatian terhadap hakikat manusia,  manusia lupa akan kemengadaannya. Sehingga manusia alpa bahwa ia punya potensi  untuk menjadi manusia sempurna.Persoalan fundamental ini telah menyebabkan manusia meninggalkan fitrah yang benar dan terjerumus ke lembah kesesatan.  visi manusia hari ini merupakan sesuatu yang tidak alamiah sekaligus menyimpang dari alur penciptaan sang Khaliq. Oleh karena itu, Misbâh Yazdî berusaha memfokuskan diri dalam merenungi secara mendalam sejumlah hasrat-hasrat fitri dan tendensi-tendensi (kecendrungan) alamiah yang berperan penting yang dalam pandangan Misbâh Yazdî bersifat mendasar dan prinsipil dan terdapat pada manusia. Pada terang ini, Misbâh Yazdî mengembangkan suatu skema konseptual yang menarik. Hal itu dapat ditahbiskan dengan usahanya menelusuri hakikat manusia melalui filsafat wûjud  kemudian bergerak melalui analisis epistemology. Ziarah menyusuri apa yang direnungkan Misbâh Yazdî, penelitian kualitatif ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan heuristika, dengan penelitian ‘studi kepustakaan’ (library reseach), guna melingkupi persoalan: a) Bagaimanakah konsep Manusia Sempurna dalam diskursus Filsafat Islam?;  b). Konsep Manusia sempurna seperti apakah yang dimaksud oleh Misbâh Yazdî?. Adapun sumber rujukan dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah karya Misbâh Yazdî, beserta berbagai sumber lainnya yang dapat mendukung dalam pembahasan. Berbekal pada konsep ontology Mullâ Shadrâ tentang harakah jawhariyyah, Misbâh Yazdî, menyimpulkan kesempurnaan manusia sebagai evolusi dan gerak menyempurna (harakah istikmâliyah). Melalui prinsip hudûrî sebagai induk semua pengetahuan,  namun pengetahuan burhânî yang di dasarkan pada silogisme-demonstratif dan pengetahuan hushûlli . Akhirnya, apa yang ditelusuri Misbâh Yazdî, merupakan bagian penting dari perjalanan ikhtiar manusia dalam menggapai kesempurnaannya yakni untuk memahami asal dan tujuan manusia. Melalui ilmu dan iman, dan  iman mesti diikuti oleh amal perbuatan. Jika seseorang dapat menyaksikan hakikat kediriannya, maka ia akan menyadari bahwa kediriannya  ditopang oleh Illah-nya.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here