
Rijal al-Da’wah: Studi Faktor Karismatik Praktisi Dakwah di Kota Bandung
Author(s) -
Hajir Tajiri
Publication year - 2017
Publication title -
ilmu dakwah/ilmu dakwah
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2548-8708
pISSN - 1693-0843
DOI - 10.15575/idajhs.v11i2.1914
Subject(s) - charisma , psychology , humanities , honesty , social psychology , sociology , political science , art , law
This study aims to describe charismatic characteristics inherent in some dakwah practitioners in the city of Bandung, which is related to personal quality, epektif communication ability, and social achievement. This research uses descriptive method with qualitative approach. The result shows some of the first charismatic dakwah practitioners, from the aspect of personal quality generally have good personality integrity characteristic, consistent in holding principle, uphold honesty in message delivery and in their daily life. They also aretiqomah carry out da'wah despite the exam at times come to them. Both epices of communication are characterized by intelligence in choosing words, strategies for initiating communication, using humor as a lecture insert, communication style, and their ability to convey diverse topics. Third, community achievement is characterized by their ability to take advantage of crisis situations in society with intelligent solutions provided. An accumulation of courage, intelligence and ability. The implication of one's charisma can be built not only one factor but must be integral starting from the personal quality, competence and context of the situation.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik karismatik yang melekat pada beberapa praktisi dakwah di kota Bandung, yaitu berkait dengan mutu personal, kemampuan komunikasi epektif, serta prestasi kemasyarakatan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasilnya menunjukkan beberapa praktisi dakwah yang tergolong karismatik itu pertama, dari aspek mutu personal umumnya memiliki ciri integritas kepribadian yang baik, konsisten dalam memegang prinsip, menjunjung tinggi kejujuran dalam penyampaian pesan maupun dalam hidup kesehariannya. Mereka juga istiqomah menjalankan dakwah kendati ujian sewaktu-waktu datang menimpa mereka. Kedua kemampuan komunikasi epektif ditandai dengan kecerdasan dalam memilih kata, strategi mengawali komunikasi, penggunaan humor sebagai sisipan ceramah, gaya komunikasi, serta kemampuan mereka dalam menyampaikan topik yang beragam. Ketiga, prestasi kemasyarakatan ditandai dengan kemampuan mereka memanfaatkan situasi krisis di masyarakat dengan solusi-solusi cerdas yang diberikan. Suatu akumulasi keberanian, kecerdasan dan kemampuan. Implikasinya karisma seseorang dapat terbangun tidak hanya satu faktor saja melainkan harus integral mulai dari mutu personal, kompetensi dan konteks situasi.