z-logo
open-access-imgOpen Access
Revitalisasi Kesenian Tari Topeng sebagai Media Dakwah
Author(s) -
Yayah Nurhidayah
Publication year - 2017
Publication title -
ilmu dakwah/ilmu dakwah
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2548-8708
pISSN - 1693-0843
DOI - 10.15575/idajhs.v11i1.1526
Subject(s) - dance , art , humanities , visual arts , art history
Mask dance is one of the artistic potential of traditional media can be used as an alternate to the development of Islam. Elements of traditional and communicative nature of the performing arts, enabling to serve as an effective medium of information, without losing the element of entertainment. Unfortunately, the art of dance performances mask yet empowered as a package for maximum performance as well as guidance. the role of the mask dance used functioned as a medium for the spread of Islam, gradually shrinking. Globalization has led to the emergence of modern cultures and marginalized traditional art, art that potential existence is increasingly squeezed by the presence of popular art, and gradually abandoned his fans and Mask dance more exclusive. Therefore, needs to be revitalized, especially the function and role of the missionary expansion in the future.Tari topeng merupakan salah satu potensi kesenian tradisional yang dapat dijadikan sebagai media aternatif untuk pengembangan dakwah Islam. Unsur tradisional dan sifat komunikatif dari seni pertunjukkan tersebut, memudahkan untuk dijadikan sebagai media penerangan yang efektif, tanpa harus kehilangan unsur hiburannya. Sayangnya, seni pertunjukkan tari topeng belum diberdayakan secara maksimal sebagai paket tontonan sekaligus tuntunan. Peran tari topeng yang dulu difungsikan sebagai media syiar Islam, lambat laun menyusut. Arus globalisasi telah mendorong munculnya kebudayaan-kebudayaan modern dan memarginalisasi kesenian tradisonal, sehingga seni yang potensial ini keberadaannya makin terjepit oleh keberadaan seni populer, dan berangsur-angsur ditinggalkan penggemarnya sehingga tari topengpun makin ekslusif. Oleh karena itu, perlu direvitalisasi terutama makna,  fungsi dan perannya untuk pengembangan dakwah di masa depan.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here