z-logo
open-access-imgOpen Access
WAWASAN HADIS NABI TENTANG WARA'
Author(s) -
Asrar Mabrur Faza
Publication year - 2018
Publication title -
diroyah
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2540-9069
pISSN - 2540-9050
DOI - 10.15575/diroyah.v1i2.2060
Subject(s) - humanities , philosophy
Antara hadis dan tasawuf sebagai cabang keilmuan dalam Islam, kerap memberikan sisi perbedaan secara konseptual maupun praktkal. Tasawuf sebagai amalan simbolik dar perenungan mistisme Islam tidak jarang berujung pada pertentangan dengan praktik nabawi dalam sunnahnya. Tuduhan bid’ah bahkan sesat terhadap praktik riyadhah sufistik sering dihadapkan pada teks hadis nabi. Artikel ini mencoba mengurai salah satu amal maqam sufistik, yakni Wara dalam perspektif hadis. Secara dialogis Maqam Wara akan ditelusuri sejauh mana keberadaan dan pemaknaannya dalam riwayat hadis. Dialog ini akan mengantarkan pada kesimpulan bahwa tidak ada pertentangan antara tasawuf dan hads. Karena pada personafikasi amal ‘mursyid agung’ yakni Rasulullah SAW. Disinilah konsep tasawuf nabawi bisa menjadi wawasan penting khususnya dalam tema wara.  

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here