z-logo
open-access-imgOpen Access
Motif dan Makna Berjilbab Mahasiswi Komunikasi Universitas Tadulako Palu
Author(s) -
Sitti Murni Kaddi,
Enjang Muhaemin
Publication year - 2020
Publication title -
communicatus
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2549-8452
DOI - 10.15575/cjik.v4i1.8652
Subject(s) - islam , psychology , social psychology , meaning (existential) , qualitative research , sociology , aesthetics , social science , art , theology , philosophy , psychotherapist
This research is motivated by the increasing use of the veil among female students. Although basically wearing the hijab is a dress code that is required by Islam for Muslim women, but it is proven that only some of them wear the hijab. This reality shows, besides the syar'i provisions that are obeyed, there seems to be something else that makes some Muslim women feel confident to wear the hijab. This research-based paper aims to find out the motives and meanings of wearing headscarves by the students of Communication Studies at the Faculty of Social and Political Sciences, Tadulako University, Palu. The study uses qualitative research methods, with in-depth interview techniques, and observation, with the aim of exploring the motives and veiled meanings of the female students. Research uses a phenomenological approach. The results of the study concluded two things. First, the motives of female students wearing headscarves are divided into two, namely the motives of the past and the motives of the future. Motives of the past are encouraged because of encouragement and advice from parents and family, as well as shar'i motifs based on obligations established by Islam. The future motives underlying the female students using veil are divided into the motive of wanting to avoid bad things, wanting to control their behavior, and wanting to be appreciated. Second, related to self-meaning, the students who wear the hijab interpret it as proof of love for God, and as a service to both parents. Penelitian ini dilatarbelakangi semakin meningkatnya penggunaan jilbab di kalangan mahasiswi. Kendati pada dasarnya menggunakan jilbab merupakan aturan berpakaian yang disyariatkan Islam bagi perempuan muslim, namun terbukti hanya sebagian yang menggunakan jilbab. Realitas ini menunjukkan, selain ketentuan syar’i yang ditaati, sepertinya ada hal lain yang membuat sebagian perempuan muslimah merasa yakin untuk menggunakan jilbab. Tulisan berbasis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif dan makna pemakaian jilbab yang dilakukan para mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Tadulako Palu. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, dan observasi,  dengan tujuan menggali motif, dan makna berjilbab para mahasiswi. Penelitian menggunakan pendekatan fenomenologis. Hasil penelitian menyimpulkan dua hal. Pertama, motif mahasiswi memakai jilbab  terbagi menjadi dua, yaitu motif masa lalu dan motif masa depan. Motif masa lalu didorong karena dorongan dan nasehat dari orang tua dan keluarga, serta motif syar’i yang didasarkan pada kewajiban yang ditetapkan Islam. Adapun motif masa depan yang mendasari mahasiswi menggunakan jilbab terpilah pada motif ingin menghindari hal-hal buruk, ingin mengontrol tingkah laku, dan ingin dihargai. Kedua, berkaitan dengan makna diri,  para mahasiswi pemakai jilbab memaknainya sebagai bukti sayang kepada Allah, dan sebagai bakti kepada kedua orang tua.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here