
Kehidupan Keberagamaan Masyarakat Kampung Adat Dukuh Cikelet - Garut Jawa Barat
Author(s) -
Fahmi Mohamad Ansori,
Dadan Rusmana,
Ajid Hakim
Publication year - 2020
Publication title -
al-tsaqafa
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2654-4598
pISSN - 0216-5937
DOI - 10.15575/al-tsaqafa.v17i2.10455
Subject(s) - humanities , art , sociology , theology , philosophy
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkonstruksi keberlangsungan dan perubahan (continuity and change) kehidupan sosio-religius-kultural masyarakat Kampung Adat Dukuh Cikelet Garut, Jawa Barat. Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori[1] [2] [3] [4] [5] Perilaku Sosial Robert Byrne, dia membagi ke dalam lima faktor penyebab prilaku sosial pada diri individu masyarakat ataupun masyarakat secara komunal, yaitu (1) prilaku orang lain (2) proses kognitif (3) variable-variable lingkungan (4) konteks budaya, dan (5) faktor biologis. Tulisan ini dapat menyajikan kesimpulan sebagai berikut. Pertama, sebagai bagian dari kampung adat, masyarakat Kampung Dukuh tetap memegang teguh kepercayaan dan tradisi yang mengakulturasikan Islam dan tradisi setempat, yang mengandung nilai kearifan lokal yang bercirikan budaya Sunda. Mereka melaksanakan ritual keagamaan, meski dengan tingkat intensitas yang beragam sesuai dengan kapasitas masing-masing. Secara komunal, mode kelembagaannya lebih menjunjung norma adat. Kedua, tradisinya dilakukan secara turun temurun, meskipun terdapat beberapa pergeseran tradisi keagamaan, baik disebabkan faktor internal maupun eksternal