
METODE ISTINBATH HUKUM IBNU KATSÎR DALAM KITAB TAFSÎR AL-QUR’ÂN AL-AZHÎM
Author(s) -
Hasan Bisri
Publication year - 2019
Publication title -
adliya/adliya
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2657-2125
pISSN - 1978-8312
DOI - 10.15575/adliya.v11i1.4849
Subject(s) - physics , humanities , philosophy
AbstrakIbnu Katsîr di kalangan para pengkaji tafsir dan ilmu-ilmu al-Quran bukan tokoh yang asing, karena kitab tafsirnya yang bercorak bi al-ma’tsûr dipergunakan sebagai salah satu kitab induk dalam studi al-Quran dan menjadi referensi utama dalam penafsiran hukum al-Quran. Karena itulah, tafsir Ibnu Katsîr yang muncul pada abad ke tujuh hijriyah dan bermazhab Syâfi‘î sudah bergitu akrab di dunia pesantren di Indonesia, dan dijadikan rujukan penting dalam pembahasan masalah-masalah keagamaan dan kemasyarakatan (masâ’il al-diniyyah wa al-ijtimâ’iyyah). Kendatipun demikian, Tafsir Ibnu Katsîr tersebut dalam kupasan hukum-hukumnya, tidak selamanya selaras dengan mazhab Syâfi‘î, tergantung argumentasi yang dibangunnya, sehingga terkadang selaras dengan pemikiran Imam al-Syâfi‘î, atau sebaliknya. Metode istinbath hukum yang digunakan oleh Ibnu Katsîr lebih banyak menggunakan tarjîh sehingga terkesan moderat dan tidak ta’asub mazhab. Kata Kunci: Tafsîr bi al-ma’tsûr, Istinbâth al-Ahkâm, Tarjîh