
EQUILIBRIUM HAK ASASI MANUSIA vis-à-vis KOMPILASI HUKUM ISLAM
Author(s) -
Sadari Sadari
Publication year - 2015
Publication title -
salam
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2654-9050
pISSN - 2356-1459
DOI - 10.15408/sjsbs.v2i2.2382
Subject(s) - humanities , philosophy , political science , theology
Artikel ini menawarkan studi h}udu>di dalam hukum keluarga Islam yang terdapat dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI). Sedangkan studi h}udu>di itu sendiri merupakan proses desakralisasi sebagai wujud agar produk KHI menjadi progresif seiring dengan modernitas dan keindonesiaan. Untuk mewujudkan quo vadis tersebut, maka artikel ini melakukan dua ijtihad pemikiran yakni, menolak pemikiran yang belum mengindahkan h}udu>di (limit, batas) dan menguatkan pemikiran para sarjana yang menawarkan ijtihad baru baik pada dataran konsep sampai pada tawaran metodologis. Pemikiran yang menguatkan itu datang dari tokoh Syiria, yakni Muh}ammad Shah}ru>r, lewat struktur kemasukakalan (plausibilitas structure). Studi h}udu>di-nya mendukung ide dari Nurcholish Madjid tentang desakralisasi, sehingga mampu melakukan koherensi antara KHI dengan bidang HAM, demokrasi, nation state, civil society, dan konstitusionalisme. Jadi artikel ini mendukung semangat desakralisasi – di samping tidak menanggalkan sakralisasinya – yang dikumandangkan oleh Nurcholish Madjid melalui bukunya yang bertema : Islam, Kemodernan dan Keindonesiaan. Sumber kajian artikel ini adalah KHI, sedangkan cara membaca dengan memakai paradigma h}udu>di, yang berbekal pada adagium s\aba>t al-nas}s} wa harakah al-muh}tawa, artinya teksnya tetap (the text is permanent) dan kandungannya terus berubah (the content moves). Sehingga norma hukum selalu bersumber pada liminalitas berbasis pada teks, yang poros kajiannya berpusat dari teks menuju konteks bukan sebaliknya dari konteks menuju teks. Kata Kunci : Equilibrium, HAM, KHI, dan Modernitas-KeindonesiaanDOI: 10.15408/sjsbs.v2i2.2382