z-logo
open-access-imgOpen Access
Fiqh Siyasah Nusantara Abad XVII-XIX
Author(s) -
Anas Shafwan Khalid
Publication year - 2019
Publication title -
kordinat jurnal komunikasi antar perguruan tinggi agama islam
Language(s) - Turkish
Resource type - Journals
eISSN - 2654-8038
pISSN - 1411-6154
DOI - 10.15408/kordinat.v18i1.11477
Subject(s) - fiqh , philosophy , humanities , mainstream , theology , art , islam , sharia
Abad XVII-XIX merupakan masa tadwîn yang lebih berarti konsolidasi pemikiran ke alam bawah sadar masyarakat (i’âdat binâ’i al-tsaqâfî). Dalam proses ini, al-Raniri dan para ulama Nusantara saat itu mengabaikan korpus pemikiran politik yang lain, seperti al-Aẖkâm al-Sulthâniyyah karya al-Mâwardî, atau karya al-Dharûrî fi al-Siyâsah Ibn Rusyd. Dengan demikian, mainstream politik nusantara bernuansakan Nashîhat al-Mulûk karya al-Ghazâlî, yang menempatkan fiqh siyasah sebagai etika politik, bukan fiqh tata negara. Mainstream ini tidak memungkinkan pembelahan antara kelompok muslim-non muslim, atau antara dâr al-islâm dan dâr al-ẖarb, ataupun pemisahan yang tegas antara agama dan adat, seperti kecenderungan sekularistik.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here
Accelerating Research

Address

John Eccles House
Robert Robinson Avenue,
Oxford Science Park, Oxford
OX4 4GP, United Kingdom