
Eksistensi Perempuan dalam Novel Mudhakkirāt Ṭabībah Karya El Saadawi dan Layar Terkembang Karya Alisjahbana
Author(s) -
Deffi Syahfitri Ritonga
Publication year - 2016
Publication title -
buletin al-turas
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2579-5848
pISSN - 0853-1692
DOI - 10.15408/bat.v22i2.4048
Subject(s) - art , humanities
Abstrak Penelitian ini menemukan bahwa eksistensi diri bukan merupakan kodrati bawaan sejak lahir, namun dibentuk dari kesadaran pribadi yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Kesimpulan besar penelitian ini sekaligus juga membuktikan bahwa karya sastra bukanlah sebuah benda budaya otonom yang berdiri sendiri, melainkan sebuah penggambaran dialektika panjang dengan banyak unsur kehidupan dan keilmuan. Misalnya budaya, agama, dan kehidupan sosial, yang memungkinkan terjadinya kemiripan antara karya sastra suatu negara dengan karya sastra negara lainnya. ---Abstract The study found that the self-existence is not an innate, but it is constructed from the personal consciousness influenced by the social environment. A major conclusion of this research while also proving that a literary work is not an autonomous cultural objects that stand alone, but rather a portrayal of a long dialectic with many elements of life and science. For example, cultures, religions, and social life, which allow the occurrence of similarities between a country's literature with literary works in other countries.DOI : 10.5281/zenodo.556800