
HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN MENSTRUASI ABNORMAL PEKERJA KONVEKSI DESA PEGANDON PEKALONGAN
Author(s) -
Mohammad Rizal
Publication year - 2016
Publication title -
unnes journal of public health
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2548-7604
pISSN - 2252-6781
DOI - 10.15294/ujph.v5i3.10400
Subject(s) - physics , gynecology , humanities , psychology , medicine , art
Stres kerja adalah tanggapan-tanggapan tubuh pekerja terhadap stressor yang berada di tempat kerja. Tanggapan tersebut dapat berupa fisik, psikologis, dan perilaku. Pekerja wanita berisiko lebih tinggi mengalami stres kerja daripada pekerja pria. Stres kerja pada pekerja wanita dapat menyebabkan menstruasi abnormal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dengan menstruasi pada pekerja konveksi di Desa Pegandon Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory research dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 74 pekerja dengan sampel sebanyak 43 pekerja (menggunakan teknik proportional random sampling). Instrumen yang digunakan adalah pengukuran dan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi square dengan α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60,5% responden tidak mengalami stres kerja dan 39,5% responden mengalami stres kerja. Sementara itu, sebanyak 69,8% responden mempunyai menstruasi yang normal dan sebanyak 30,2% responden mempunyai menstruasi abnormal. Uji chi square didapatkan hasil yaitu nilai ρ adalah 0,02. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ρ<0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara stres kerja dengan menstruasi abnormal pada pekerja konveksi di Desa Pegandon Pekalongan.