z-logo
open-access-imgOpen Access
Dekonstruksi Makna Priyayi dalam Novel Para Priyayi Karya Umar Kayam
Author(s) -
Devi Cintia Kasimbara,
Wahyuningsih Wahyuningsih
Publication year - 2020
Publication title -
nusa
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2597-9558
pISSN - 0216-535X
DOI - 10.14710/nusa.15.3.341-351
Subject(s) - humanities , philosophy , psychology , art
Kepriyayian identik dengan status sosial seseorang dalam pandangan masyarakat. Priyayi dipandang sebagai orang yang memiliki status sosial yang tinggi dan terpandang. Bisa karena keturunan dari keluarga terpandang ataupun karena memiliki pekerjaan yang berstatus sosial tinggi. Dalam novel Para Priyayi makna yang ideal tersebut dijungkirbalikkan oleh Umar Kayam. Penelitian ini menggunakan cara kerja teori dekonstruksi Derrida dengan menemukan oposisi-oposisi berlawanan pada novel Para Priyayi. Hasilnya dapat dilihat bahwa Umar Kayam menunjukkan bahwa kepriyayian bukanlah sekadar gaya hidup maupun status sosial, namun lebih kepada kepribadian itu sendiri, bagaimana seseorang berguna bagi masyarakat. Hal ini menjungkirbalikkan esensi makna priyayi yang telah tertanam kuat di hati dan pikiran masyarakat bahwa kepriyayian yang sangat lekat dengan gaya hidup maupun status sosial.Kata Kunci: dekonstruksi, priyayi, derrida, umar kayam, para priyayi.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here