z-logo
open-access-imgOpen Access
ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN SUNGAI WEDUNG KABUPATEN DEMAK
Author(s) -
Aqil Mushthofa,
Siti Rudiyanti,
Max Rudolf Muskafola
Publication year - 2014
Publication title -
management of aquatic resources journal
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2721-6233
DOI - 10.14710/marj.v3i1.4289
Subject(s) - physics , forestry , geography
Potensi sumberdaya perikanan di perairan Sungai Wedung Kabupaten Demak sangat dipengaruhi oleh kondisi perairan yang berasal dari sungai yang semakin hari semakin tercemar. Banyaknya bahan pencemar dalam perairan dapat mempengaruhi organisme perairan, bahkan dapat membunuh spesies tertentu. Makrozoobenthos dalam perairan memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai organisme yang berperan sebagai indikator biologi suatu perairan. Bahan organik yang terkandung dalam substrat dasar erat kaitannya dengan makrozoobenthos, karena bahan organik merupakan sumber nutrien bagi organisme air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan kelimpahan makrozoobenthos, mengetahui hubungan bahan organik dengan kelimpahan makrozoobenthos serta menilai kondisi atau tingkat pencemaran perairan di sungai. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2013 di perairan Sungai Wedung Kabupaten Demak. Checklist makrozoobenthos dan analisis sedimen dilakukan di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Makrozoobenthos yang didapatkan selama penelitian di Sungai Wedung terdiri dari 3 kelas yaitu Polychaeta, Gastropoda, dan Bivalve. Kelimpahan terbesar terdapat pada stasiun C, sedangkan kelimpahan terendah pada stasiun A. Nilai indeks keanekaragaman stasiun A sebesar 1,230; stasiun B sebesar 0,340; dan stasiun C sebesar 0,295. Hasil analisis regresi antara kandungan bahan organik dengan kelimpahan makrozoobenthos didapatkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,839 artinya bahwa terdapat hubungan yang erat antara kandungan bahan organik dengan kelimpahan makrozoobenthos. Semakin tinggi bahan organik, maka semakin tinggi juga kelimpahan makrozoobenthos. Kandungan bahan organik di ketiga stasiun termasuk dalam kategori tinggi. Tingginya bahan organik ini berasal dari peningkatan aktivitas manusia seperti kegiatan pertanian, pemukiman, serta keberadaan limbah buangan TPI Wedung. Kondisi perairan di stasiun A tercemar sedang, sedangkan pada stasiun B dan stasiun C tercemar berat.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here