z-logo
open-access-imgOpen Access
KERAPATAN DAN DISTRIBUSI LAMUN (SEAGRASS) BERDASARKAN ZONA KEGIATAN YANG BERBEDA DI PERAIRAN PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU
Author(s) -
Fiki Feryatun
Publication year - 2012
Publication title -
management of aquatic resources journal
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2721-6233
DOI - 10.14710/marj.v1i1.255
Subject(s) - forestry , seagrass , physics , biology , geography , ecology , habitat
Lamun merupakan tumbuhan yang beradaptasi penuh untuk dapat hidup di lingkungan laut. Ekosistem lamun berperan penting di wilayah pesisir karena menjadi habitat penting untuk berbagai jenis hewan laut seperti ikan, moluska, crustacea, echinodermata. Penelitian yang dilakukan pada bulan April 2012 di Perairan Pantai Pulau Pramuka bertujuan untuk mengetahui komunitas lamun (jenis, kelimpahan, penutupan) dan distribusinya di berbagai zona di Perairan Pantai Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Sampling dilakukan di tiga stasiun, yakni stasiun 1 (zona alami), stasiun 2 (zona pemukiman) dan stasiun 3 (zona resort wisatawan) menggunakan kuadran transek. Hasil yang didapatkan 7 jenis lamun yaitu Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides, Halodule uninervis, Halophila ovalis, Thalassia hemprichii dan Syringodium isoetifolium. Kerapatan lamun yang tertinggi diperoleh di stasiun 1 yaitu 1.620 individu/15m2. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 20 Tahun 2004 bahwa stasiun 1 (zona alami) dengan persentase penutupan 68% masuk kedalam kondisi sehat (penutupan > 60%), sedangkan untuk stasiun 2 (zona pemukiman) dan 3 (zona resort) dengan persentase masing-masing 59% dan 48% masuk dalam kategori kondisi kurang sehat (penutupan 30-59,9%). Pola sebaran (distribusi) lamun pada stasiun 1 mengelompok (cluster) dan seragam (uniform) untuk stasiun 2 dan 3, dengan demikian ada pengaruh dari kegiatan manusia terhadap komunitas lamun.Kata kunci : Lamun, Kerapatan dan Distribusi, Zona kegiatanAbstractSeagrasses are plants adapted to live fully in the marine environment. Seagrass plays an important role in coastal areas due to critical habitat for many kinds of marine animals such as fish, mollusks, crustaceans, echinoderms. The research was conducted on April 9 to 22, 2012 at Pramuka Island Coastal Waters in order to know seagrass community (type, abundance, coverage) distribution in different activity zones. The method used transect quadrates in three stations, namely stations 1 (natural zone), station 2 (residential zone) and station 3 (tourist resort zone). The results obtained 7 seagrass species that was of Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides, Halodule uninervis, Halophila ovalis, Thalassia hemprichii and Syringodium isoetifolium. The highest seagrass density was in station 1 the total 1620 individuals/15m2. Based on the Ministry of Environment No. 20 In 2004 the station 1 (natural zone) was in healthy condition (coverage > 60%), while for station 2 (residential zone) and 3 (resort zone) were in the category of unhealthy conditions (coverage 30 to 59,9%). The pattern of distribution of seagrass at stations 1 was clumped, however distribution it was cluster at station 2 and 3, thus there is the influence of human activities on seagrass communities.Keywords : Seagrass, Density and Distribution, Activity zones

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here