
Sistem Tindakan Kepemimpinan Transaksional di Perpustakaan Ganesha Stembayo Yogyakarta
Author(s) -
Dwi Wijatiningsih,
Labibah Zain
Publication year - 2021
Publication title -
lentera pustaka/lentera pustaka
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
eISSN - 2540-9638
pISSN - 2302-4666
DOI - 10.14710/lenpust.v7i1.31162
Subject(s) - humanities , psychology , philosophy
Penelitian ini berfokus pada sistem tindakan pada kepemimpinan transaksional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat sistem tindakan yang ada pada kepemimpinan transaksional di Perpustakaan SMK N 2 Depok Sleman Yogyakarta atau lebih dikenal dengan Perpustakaan Stembayo Yogyakarta. Teori yang digunakan pada penelitian yaitu teori fungsionalisme struktural yang berfokus melahirkan sebuah teori sistem tindakan dengan empat tahapan yaitu; adaptation, goal, integrasi, latensi (AGIL) dan sebuah teori kepemimpinan transaksional dengan empat ciri yaitu; contigen reward, active management by exception, passive management by exception, laissez-faire. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan teknik pengambilan data wawancara tidak terstruktur, dan informan penelitian ini adalah Kepala Perpustakaan Ganesha Stembayo. Penelitian ini memiliki hasil temuan strategi agar staff perpustakaan mampu mencapai tujuan dari tugas yang diberikan. Strategi yang dilakukan antara lain memberikan motivasi, selalu mengingatkan untuk bekerja sesuai dengan tupoksi, staff perpustakaan diikutsertakan dalam pelatihan, memberikan reward sesuai prestasi kerja yang dicapai, dan diikut sertakan dalam kompetisi. Kepala Perpustakaan Ganesha Stembayo dalam pencapaian sistem hubungan memiliki strategi agar seluruh tugas yang diberikan kepada staff perpustakaan mencapai tujuan sesuai prosedur, dengan menerapkan plan-do-evaluate-followup (merencanakan-melaksanakan-evaluasi-tindak lanjut). Hasil lainnya menunjukkan bahwa seorang pemimpin dengan gaya transaksional berusaha menjadi mitra kerja ketika seorang staff perpustakaan tidak mampu mencapai tujuannya. Ini dilakukan dengan menunjukkan kesalahan dengan bahasa yang baik dan tidak bernada tinggi agar staff perpustakaan tidak merasa tertekan.