
Pengaruh Variasi Jenis Pelarut pada Rendemen Sintesis Senyawa Kompleks Bis-Asetilasetonatodiaquonikel(II)
Author(s) -
Novia Mintari,
Suhartana Suhartana,
Sriatun Sriatun
Publication year - 2015
Publication title -
jurnal kimia sains dan aplikasi/jurnal kimia sains dan aplikasi
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2597-9914
pISSN - 1410-8917
DOI - 10.14710/jksa.18.1.29-33
Subject(s) - chemistry , nuclear chemistry
Sintesis Senyawa Kompleks Bis-Asetilasetonatodiaquonikel(II) telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mensintesis senyawa kompleks bis-asetilasetonatodiaquonikel(II) ([Ni(acac)2(H2O)2]) dengan menggunakan pelarut metanol, etanol dan aseton serta membandingkan pengaruh pelarut yang digunakan terhadap hasil sintesis senyawa kompleks. Senyawa kompleks [Ni(acac)2(H2O)2] dibuat dengan memodifikasi metode Pawlikowski dengan perbandingan mol ion pusat dengan ligan adalah 1:3. Karakterisasi senyawa kompleks dilakukan menggunakan Fourier Transform-Infra Red (FT-IR), Atomic Absorption Spectroscopy (AAS), dan Spektrofotometer UV-Vis. Hasil FTIR menunjukkan adanya gugus O pada asetil aseton yang terkoordinasi pada ion pusat Ni2+ membentuk kompleks [Ni(acac)2(H2O)2]. Spektra UV-Vis menghasilkan serapan maksimum untuk kompleks [Ni(acac)2(H2O)2] dalam pelarut metanol pada panjang gelombang 294,5 nm, dengan energi transisi sebesar 406,72 KJmol-1, dan rendemen 19,26%. Kompleks [Ni(acac)2(H2O)2] dalam pelarut etanol memiliki panjang gelombang maksimum pada 294,5 nm, dengan energi transisi sebesar 406,72 KJmol-1, dan rendemen 18,69%. Sedangkan kompleks [Ni(acac)2(H2O)2] dalam pelarut aseton mempunyai panjang gelombang maksimum pada 293 nm, dengan energi transisi sebesar 408,80 KJmol-1, dan rendemen 16,99%.