
MEKANISME IMBAL JASA LINGKUNGAN DI SUB-DAS CIKAPUNDUNG (Studi Kasus pada Desa Cikole dan Desa Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat)
Author(s) -
Dinda Febrima Napitupulu,
Chay Asdak,
B Budiono
Publication year - 2014
Publication title -
jurnal ilmu lingkungan
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 1829-8907
DOI - 10.14710/jil.11.2.73-83
Subject(s) - humanities , physics , political science , art
ABSTRAKMekanisme Imbal Jasa Lingkungan (IJL) merupakan salah satu upaya dalampengelolaan sub-DAS. Mekanisme ini telah diimplementasikan di sub-DAS Cikapundung.Kesepakatan program IJL di sub-DAS Cikapundung terjadi antara kelompok tani Giri PutriDesa Cikole dengan Pustanling dan kelompok tani Syurga Air dengan PT Aetra. BPLHDberperan sebagai mediator dalam kesepakatan ini. Pada pelaksanaannya, mekanisme IJL disub-DAS Cikapundung dikategorikan sebagai mekanisme IJL yang belum sepenuhnyamencerminkan mekanisme IJL yang berkelanjutan. Kriteria mekanisme IJL yangberkelanjutan seharusnya memenuhi aspek-aspek: realistic, voluntarily, conditional, danpro-poor (Munawir, 2009). Pada mekanisme IJL di sub-DAS Cikapundung hal ini belumsepenuhnya terjadi.Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi yangdapat dilakukan agar mekanisme IJL di sub-DAS Cikapundung menjadi berkelanjutan.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpulan datadilakukan melalui wawancara dan kuisioner dengan kelompok tani Syurga Air dan GiriPutri, PT Aetra, Pustanling, BPLHD, serta LP3ES. Analisis yang dilakukan adalah analisiskesenjangan, analisis peran faktor dan analisis SWOT. Mekanisme IJL di sub-DASCikapundung belum berjalan secara berkelanjutan dikarenakan masalah dalamkelembagaan dalam pengelolaan dan monitoring perkembangannya di lapangan. Selain itudana yang diberikan kepada kelompok tani juga masih tergolong belum mencukupi untukaktivitas konservasi lahan. Untuk mewujudkan mekanisme IJL yang berkelanjutan makadiperlukan upaya-upaya strategis terutama dalam kaitannya dengan kelembagaan mediasikesepakatan dengan pembentukan lembaga mediator mekanisme IJL yang bukan dariinstitusi pemerintah agar fasilitasi, advokasi dan koordinasi mekanisme IJL berjalan lebihoptimal, juga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kepatuhan pada regulasi terkaitIJL, meningkatkan optimalisasi setiap forum pertemuan, meningkatkan kinerjastakeholders, serta melakukan negosiasi dengan potential buyer.Kata kunci: imbal jasa lingkungan, sub-DAS Cikapundung, strategi SWOT