
Analisis Biaya dan Manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Listrik (PLTS) Pada Kabupaten Muara Enim
Author(s) -
Gusti Prasetyo Rendy Anggara,
Jaka Windarta
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal energi baru dan terbarukan
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2809-5456
pISSN - 2722-6719
DOI - 10.14710/jebt.2020.11433
Subject(s) - physics , forestry , geography
Kabupaten Muara Enim merupakan daerah agraris dengan luas wilayah 7.483,06 Km2, terbagi menjadi 22 kecamatan, terdiri dari 245 desa definitif dan 10 kelurahan. Penggunaan listrik di Kabupaten Muara Enim tahun 2020 dilihat dari jumlah pelanggan, mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2019. Dari 77.187 pelanggan menjadi 81.183 pelanggan, atau naik sekitar 5,18 persen. Kebutuhan pembangunan pembangkit memerlukan beberapa pertimbangan terkait sumber energi yang akan digunakan. Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Energi (PTPSE) pada tahun 2015 melalui outlook energi Indonesia memperkirakan harga minyak akan meningkat menjadi sebesar US$188,9 per barel pada tahun 2050, harga batubara menjadi US$210,7 per ton pada tahun 2050 dan harga LNG akan meningkat menjadi US$210,7 per MMBTU pada tahun 2050. Kenaikan harga tersebut diproyeksikan akan membebani anggaran pemerintah. Oleh karena itu perlunya sebuah energi alternatif yang dapat menjadi sebuah solusi terutama di kabupaten Muara Enim. Dalam kajian ini didapati bahwa proyek akan layak jika tariff PLTS minimal sebesar 28% beserta biaya operasionalnya dibawah 35%/tahun.