z-logo
open-access-imgOpen Access
Review: Peningkatan Tata Kelola Wanamina di Wilayah Pesisir Kota Semarang: Peranan Praktis Struktur Vegetasi Mangrove
Author(s) -
Endah Dwi Hastuti
Publication year - 2017
Publication title -
buletin anatomi dan fisiologi/buletin anatomi dan fisiologi (bulletin of anatomy and physiology)
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2541-0083
pISSN - 2527-6751
DOI - 10.14710/baf.2.2.2017.168-177
Subject(s) - forestry , physics , mangrove , geography , biology , ecology
Penerapan wanamina di Indonesia telah berlangsung sejak lama, namun perkembangannya relatif lambat. Adanya konflik kepentingan hingga rendahnya partisipasi masyarakat merupakan kendala yang selalu ada dalam pengembangan wanamina. Meskipun perkembangan penerapan wanamina relatif lambat, namun manfaatnya telah mulai banyak dirasakan oleh masyarakat, mulai dari peningkatan produktivitas budidaya, manfaat hasil samping budidaya, biaya pengelolaan yang rendah hingga manfaat ekologis bagi perlindungan pantai dan daya dukungnya terhadap perikanan tangkap. Peningkatan kualitas lingkungan merupakan manfaat yang paling banyak dirasakan oleh pembudidaya. Sementara jasa-jasa lingkungan dari keberadaan ekosistem mangrove lebih banyak dirasakan oleh masyarakat sekitar khususnya nelayan karena semakin meningkatnya keragaman dan kelimpahan sumber daya ikan. Berbagai upaya pengembangan tata kelola telah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan manfaat ekonomisnya serta mengurangi limbah dan biaya produksi dalam budidaya. Pengaturan jenis mangrove hingga pemanfaatan limbah pertanian dan peternakan merupakan strategi yang semakin banyak dipadukan dalam budidaya dengan sistem wanamina. Fungsi perlindungan dan ketahanannya dalam tambak wanamina juga semakin dipertimbangkan dalam pemilihan jenis mangrove yang akan ditanam. Peranan praktis dari jenis vegetasi mangrove menunjukkan adanya dampak yang signifikan dalam pengendalian kualitas lingkungan, penyediaan pakan alami hingga daya dukungnya terhadap sumber daya perikanan secara umum. Potensi pemanfaatan jangka panjang berupa produksi kayu mangrove juga menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan untuk menghindari konflik pemanfaatan mangrove di masa yang akan datang. Pengelolaan ekosistem mangrove dan tambak secara terpadu diharapkan mampu menjembatani kepentingan pemerintah dalam melindungi wilayah pesisir, petambak dalam melakukan kegiatan budidaya serta nelayan penangkap ikan yang kesemuanya merupakan pemangku kepentingan yang tidak dapat diabaikan. Kata kunci: budidaya, jasa lingkungan, mangrove, pengelolaan, wanamina

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here