Open Access
The Keefektifan Bakteri Asal Lahan Gambut Sebagai Agens Pengendalian Penyakit Kresek dan Pupuk Hayati pada Tanaman Padi
Author(s) -
Giyanto Giyanto,
Ali Nurmansyah
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal fitopatologi indonesia/jurnal fitopatologi
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2339-2479
pISSN - 0215-7950
DOI - 10.14692/jfi.17.2.67-75
Subject(s) - physics , biology , horticulture
Penggunaan mikrob untuk pengendalian penyakit dan pupuk hayati telah dikembangkan sebagai alternatif bagi pengembangan pertanian ramah lingkungan. Upaya mendapatkan mikrob tersebut terus dilakukan dengan eksplorasi mikrob dari berbagai tipe habitat ekologi untuk mendapatkan yang diinginkan. Lahan gambut diduga mengandung banyak jenis mikrob khususnya bakteri yang berpotensi sebagai agens antagonis sekaligus pupuk hayati yang bermanfaat bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan mendapatkan galur bakteri yang berpotensi mengendalikan penyakit kresek atau hawar daun bakteri yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. oryzae sekaligus sebagai pupuk hayati. Tahapan penelitian mencakup pengambilan sampel, isolasi bakteri asal lahan gambut serta uji potensinya sebagai agens hayati terhadap X. oryzae pv. oryzae, uji keamanan hayati, karakterisasi galur potensial, uji keefektifan bakteri sebagai agens antagonis sekaligus pupuk hayati in planta. Bakteri yang diisolasi dari tanah hutan gambut dan sawah bekas lahan gambut ialah sebanyak 134 isolat bakteri dan 40 di antaranya memiliki karakteristik morfologi yang berbeda. Sebanyak 14 galur bakteri asal tanah gambut mampu menekan perkembangan X. oryzae pv. oryzae. Karakterisasi 14 galur bakteri terhadap uji hypersensitive response, hemolisis agar-agar darah, kemampuan menambat nitrogen, siderofor yang dihasilkan, pelarut fosfat serta degradasi selulosa menghasilkan empat galur bakteri potensial. Keempat galur ini tidak berpotensi sebagai patogen terhadap tanaman maupun mamalia serta memiliki karakter sebagai pupuk hayati. Uji in planta empat galur bakteri ini menunjukkan bahwa bakteri tersebut mampu menekan keparahan penyakit hawar daun pada padi serta meningkatkan pertumbuhan padi pada fase vegetatif.